SOLOPOS.COM - Kantor Cabang Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera Solo, yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (12/6/2023). (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Nasabah Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera di Soloraya cukup terkejut dengan berita laba perusahaan yang naik. Di tengah polemik antara pemegang polis nasabah asuransi jiwa tersebut dengan AJB Bumiputera.

Mereka berharap kenaikan laba perusahaan bisa membuat premi yang didapatkan meningkat atau menghapus penurunan nilai manfaat (PNM).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Nasabah AJB Bumiputera Solo, Yulianti, 45, asal Baki, Sukoharjo cukup terkejut dengan pemberitaan laba AJB Bumiputera yang meningkat.

Ia menjelaskan, adanya peningkatan profit perusahaan tersebut semestinya membuat premi bisa diterima secara penuh.

“Saya baca di berita banyak yang bilang ada kenaikan laba, berarti mestinya premi bisa diterima penuh tanpa potongan sama sekali. Kan perusahaannya berarti sudah untung sekarang,” ucapnya kepada Solopos.com, Senin (12/6/2023).

Ia berharap, dengan laba perusahaan yang naik, penerapan PNM bisa dicabut dan nasabah bisa menerima premi secara penuh. Yulianti menyebut, pun jika ada PNM, setidaknya tempo pembayarannya bisa dipercepat.

Pencairan klaim yang dilakukan oleh AJB Bumiputera saat ini bersamaan dengan Penurunan Nilai Manfaat (PNM) hingga 50 persen.

Pencairan dilakukan secara bergantian, mereka yang mendapatkan polis asuransinya saat ini adalah mereka yang klaim setelah PNM nya maksimal Rp5 juta.

“Kalau bisa PNM nya dihapus, atau kalau enggak pembayaran setelah PNM itu langsung dibayarkan dan tidak bertahap supaya uangnya bisa digunakan,” kata dia.

Nasabah AJB Bumiputera lainnya, Teguh, 42, juga berharap dengan naiknya laba perusahaan, preminya bisa dibayar penuh tanpa PNM. Ia menyebut saat ini sudah menerima klaim pertamanya pada Februari 2023.

“Saya kebagian yang dua kali pembayaran karena klaim setelah PNM saya Rp7,5 juta, jadi kalau bisa yang klaim kedua bisa dibayarkan secara penuh. Kan perusahaannya juga sudah mencatatkan laba,” ucapnya.

Sedangkan dari AJB Bumiputera Solo, hingga berita ini tayang masih belum mau memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

Dikutip dari Bisnis.com, Senin (12/6/2023), AJB Bumiputera membukukan pendapatan Rp2,2 triliun pada 2022. Angka tersebut naik 81,5 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1,2 triliun.

Dari laporan keuangan di website perusahaan, Minggu (11/6/2023), lonjakan pendapatan ini berasal dari kenaikan pendapatan premi neto dari Rp884,18 miliar menjadi Rp1,17 triliun.

Perusahaan asuransi usaha bersama satu-satunya di Indonesia itu juga mencatatkan kenaikan pendapatan investasi dari Rp103 miliar menjadi Rp786,87 miliar. Selanjutannya, untuk jumlah beban menurun pada 2022 menjadi Rp660 miliar.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1,72 triliun.

Gagal Bayar

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menjadi sorotan sekian lama. Perusahaan asuransi tertua di Indonesia tersebut telah mengalami defisit Rp2,9 triliun pada 31 Desember 1997.

AJB Bumiputera 1912 juga bertahun-tahun tak bisa membayarkan klaim ke nasabahnya alias gagal bayar. Upaya penyehatan terus dilakukan sejak defisit, tetapi belum ada titik terang.

Bahkan, pada 31 Desember 2018 Bumiputera mencatat defisit sebesar Rp20 triliun. Setahun kemudian, tunggakan klaim mencapai Rp4,2 triliun dan bertambah seiring risiko klaim sepanjang 2020 senilai Rp5,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya