Bisnis
Jumat, 1 September 2023 - 11:26 WIB

Di Luar Prediksi Ekonom, Inflasi Indonesia Berada di Posisi 3,27 Persen

Newswire  /  Annasa Rizki Kamalina  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Indonesia atau Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 3,27 persen pada Agustus 2023 secara tahunan.

Secara bulanan, BPS mencatat terjadi deflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,02 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa tingkat inflasi tersebut menurun dibandingkan dengan posisi inflasi bulan sebelumnya.

Advertisement

“Pada Agustus 2023 terjadi deflasi sebesar 0,02 persen secara bulan ke bulan atau terjaid penurunan IHK dari 115,24 pada Juli 2023 menjadi 115,22 pada Agustus 23,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/9/2023).

Capaian ini berbalik dari konsensus Bloomberg yang terdiri dari 27 ekonom memperkirakan inflasi Agustus 2023 akan naik, dengan nilai tengah rata-rata prediksi di level 3,34 persen (yoy).

Advertisement

Capaian ini berbalik dari konsensus Bloomberg yang terdiri dari 27 ekonom memperkirakan inflasi Agustus 2023 akan naik, dengan nilai tengah rata-rata prediksi di level 3,34 persen (yoy).

Dari 27 ekonom, hanya Moodys Analytics Singapore Pte. Ltd yang memproyeksikan inflasi RI untuk bulan kedelapan ini di bawah 3 persen, yakni 2,9 persen. Sementara proyeksi tertinggi dirilis oleh Mohamed Faiz Nagutha dari Bank of Amerika NA dan Sin Beng Ong dari JP Morgan Chase Bank NA, dengan nilaai 3,5 persen (yoy).

Adapun, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bak Central Asia Tbk. (BBCA), dan Australia & New Zealand Banking Grp. Mematok inflasi pada nilai rata-rata, yaitu 3,34 persen (yoy).

Advertisement

Faisal menjelaskan perlambatan inflasi Agustus 2023 secara bulanan terutama disebabkan oleh penurunan harga makanan. Di sisi lain, inflasi tahunan yang lebih tinggi menurutnya lebih disebabkan oleh low base effect dari periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

Di sisi lain BPS juga  melaporkan komoditas bawang merah mengalami deflasi (turun harga) di seluruh wilayah Indonesia pada Agustus 2023, dengan catatan deflasi nasional sebesar 12,74 persen (month-to-month/mtm). Deflasi bawang merah berkontribusi 0,05 persen terhadap deflasi bulan Agustus.

“Deflasi bawang merah terjadi di semua Indeks Harga Konsumen (IHK). Deflasi terdalam terjadi di Banyuwangi, yaitu sebesar 30,11 persen,” kata Pudji Ismartini, Jumat (1/9/2023) seperti dilansir Antara.

Advertisement

Kota-kota di Pulau Jawa, Sumatra, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi yang paling dominan dalam catatan deflasi.

Menurut Pudji, deflasi bawang merah pada Agustus sejalan dengan kondisi panen raya serentak yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota sentra produksi bawang merah. Panen raya mendorong peningkatan suplai bawang merah sehingga harga komoditas mengalami deflasi.

Secara umum, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor deflasi terbesar dengan andil 0,07 persen.

Advertisement

Komoditas lain yang berperan dalam capaian deflasi kelompok tersebut di antaranya daging ayam ras dengan andil deflasi 0,07 persen dan telur ayam ras 0,02 persen.

Beberapa komoditas lainnya dengan memberikan kontribusi terhadap deflasi sebesar 0,01 persen, seperti ikan segar, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, dan kacang panjang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif