SOLOPOS.COM - Suasana Focus Group Discussion (FGD) oleh Badan Otorita Borobudur (BOB) bertemakan Penyusunan Strategi Pengembangan Pemasaran Kawasan Pariwisata Borobudur tahun 2024-2029 dengan cakupan DPN Solo – Sangiran dan sekitarnya di The Sunan Hotel Solo, Rabu (26/7/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO – Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan Penyusunan Strategi Pengembangan Pemasaran Kawasan Pariwisata Borobudur tahun 2024-2029 dengan cakupan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Solo-Sangiran dan sekitarnya di The Sunan Hotel Solo, Rabu (26/7/2023).

FGD ini merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya sudah terlaksana dengan cakupan DPN Yogyakarta-Borobudur dan sekitarnya, DPN Semarang-Karimunjawa dan sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gajah Mada (UGM) dan di-review oleh tenaga profesional bidang kepariwisataan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh proses kerja berkesinambungan sistem pemasaran pariwisata di kawasan pariwisata Borobudur yang lebih terintegrasi, terukur, serta terarah, salah satunya di wilayah Destinasi Pariwisata Solo-Sangiran dan sekitarnya yang merupakan bagian dalam wilayah kerja koordinatif BOB [Badan Otoritas Borobudur],” ujar Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin atau yang kerap disapa Angin saat ditemui wartawan di lokasi.

Dia berharap kegiatan ini mampu memperkuat dan mempererat seluruh kerja kolaboratif yang telah kita bangun terutama pada promosi pariwisata dan ekonomi kreatif guna memaksimalkan kunjungan wisatawan ke wilayah koordinatif BOB. FGD tersebut dihadiri 12 Dinas Pariwisata yang berada dalam cakupan DPN Solo-Sangiran dan sekitarnya, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, BTN Merapi-Merbabu dan Badan Promosi Pariwisata Kota Solo.

Angin menjelaskan ada tiga bahasan penting yang menjadi isu utama FGD tersebut. Pertama, identifikasi kondisi eksisting pemasaran, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara yang dilakukan oleh stakeholder di DPN Solo-Sangiran dan sekitarnya. Selanjutnya, identifikasi permasalahan pemasaran yang dihadapi oleh berbagai stakeholder. Dan terakhir bagaimana merumuskan strategi pengembangan pemasaran di wilayah tersebut pada periode 2024-2029.

Dia berharap semua industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur terutama DPN Solo-Sangiran dapat terus berkembang, saling berkolaboratif sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan ekonomi lokal maupun nasional.

Angin menambahkan, Sangiran memiliki warisan budaya yang kaya dan sangat indah mengenai peradaban masa lampau. Menurutnya di sana dapat menjual quality tourism berbasis budaya dengan menafsirkan kejadian-kejadian masa lalu.

Kepala Museum Sangiran, Iskandar M. Siregar mengatakan proyek selanjutnya mengembangkan desa wisata Sangiran adalah dengan membenahi infrastruktur jalan dalam kawasan agar akses lebih mudah. “Selanjutnya publikasi dan promosi yang harus ditingkatkan, bisa lewat media sosial dan media lainnya. Tentunya ini harus dikerjakan sama-sama oleh pemangku kepentingan di Sangiran,” papar Iskandar saat dihubungi Solopos.com, Rabu (26/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya