Bisnis
Senin, 6 November 2023 - 20:13 WIB

Desa Wisata Wayang Sidowarno Klaten, Tangguh Kuat seperti Bima 

Afifa Enggar Wulandari  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Kampung Berseri Astra (KBA) Sidowarno Klaten mendampingi wisatawan saat belajar menatah dan menyungging wayang kulit di Desa Wisata Wayang. (Istimewa/Dokumentasi Desa Wisata Wayang)

Solopos.com, KLATEN — Belasan mural tokoh wayang mewarnai sepanjang jalan lingkungan menuju Joglo Omah Wayang, tempat aktivitas perajin dan pegiat wayang di Desa Wisata Wayang Butuh, Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Klaten atau Kampung Berseri Astra (KBA) Sidowarno.

Embrio KBA Sidowarno adalah Usaha Bersama (UB) Bima. Watak tokoh wayang Bima atau Werkudara kuat, pantang pulang sebelum menang, dan prasetya janji. Itulah yang menjadi prinsip pengelolaan KBA Sidowarno hingga kini.

Advertisement

Kampung itu berada 150 meter dari Sungai Bengawan Solo dan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Butuh menjadi saksi bagaimana para perajin wayang bertahan di tengah perubahan kondisi sosial budaya. Mayoritas penduduknya sudah menjadi juru tatah atau pemahat wayang dan sungging atau mewarnai wayang lebih dari 40 tahun. Karya perajin itu digunakan dalang-dalang ternama di Indonesia.

Warga Desa Wisata Wayang Sidowarno, Klaten, melukis mural wayang di tembok rumah. Mural wayang menjadi suguhan wisatawan saat menuju Joglo Omah Wayang KBA Sidowarno.(Istimewa/Dokumentasi Desa Wisata Wayang)

Kini, satu perajin rata-rata bisa membuat delapan hingga belasan wayang per bulan untuk pasar domestik dengan penghasilan kotor Rp5juta-Rp6 juta. Local Champion KBA Sidowarno yang juga koordinator lapangan Desa Wisata Wayang Butuh, Nardi Baron Wayang, 50, menceritakan lika-liku KBA Sidowarno.

Advertisement
Warga Desa Wisata Wayang Sidowarno, Klaten, melukis mural wayang di tembok rumah. Mural wayang menjadi suguhan wisatawan saat menuju Joglo Omah Wayang KBA Sidowarno.(Istimewa/Dokumentasi Desa Wisata Wayang)

Kini, satu perajin rata-rata bisa membuat delapan hingga belasan wayang per bulan untuk pasar domestik dengan penghasilan kotor Rp5juta-Rp6 juta. Local Champion KBA Sidowarno yang juga koordinator lapangan Desa Wisata Wayang Butuh, Nardi Baron Wayang, 50, menceritakan lika-liku KBA Sidowarno.

Ekonomi global yang lesu sejak 2023 berakibat pasar ekspor juga menurun. Akibatnya para perajin wayang kini hanya fokus pada permintaan dalam negeri. Padahal, dulunya produk wayang mereka pernah dijadikan cenderamata yang dibawa ke Korea Selatan, Jepang ,Spanyol, hingga Swiss.

“Memang jatuh bangun, sudah berusaha maksimal agar UD Bima tidak bubar. Baru pada Agustus 2018 Kampung Butuh resmi menjadi Kampung Berseri Astra,” kata Baron saat kepada Solopos.com, Minggu (5/11/2023).

Advertisement
Anggota Kampung Berseri Astra (KBA) Sidowarno Klaten mendampingi wisatawan saat belajar menatah dan menyungging wayang kulit di Desa Wisata Wayang. (Istimewa/Dokumentasi Desa Wisata Wayang)

“Harapan para perajin wayang kala itu sangat sederhana. Setidaknya bisa makan untuk esok. Pesanan tak ada,” katanya. 

Seusai menjadi KBA Sidowarno, kegiatan Desa Wisata Wayang kian beragam. Pemberdayaan perajin wayang dan diversifikasi produk wisata juga berhasil. Desa Butuh tak hanya menjadi kampung perajin wayang, tapi menjelma desa wisata yang kekinian dan edukatif. Ada workshop menatah, menyungging, dan memulas wayang, jemparingan (memanah), wisata jamu, hingga sensasi menikmati hidangan ala perdesaan di pinggir kali. 

Setidaknya, KBA Sidowarno telah berhasil menghadirkan desa wisata yang kokoh dan menerapkan empat pilar utama corporate social responsibility (CSR) Astra. Di antaranya pilar pendidikan, pilar lingkungan, pilar kewirausahaan, dan pilar kesehatan.

Advertisement

Di pilar kesehatan, KBA Sidowarno aktif dalam membantu posyandu setempat, terlibat dalam penyelenggaraan posyandu lansia, hingga pengobatan gratis. Di pilar pendidikan, mereka komitmen untuk terus menjaga rantai pelestarian wayang dan desa wisata melalui edukasi pembuatan wayang pada anak usia PAUD hingga SD.

“Kami senang dan ingin terus mengenalkan wayang bagi generasi yang akan datang melalui edukasi. Tak jarang, kita yang datangi sekolah-sekolah,” katanya.

Anak-anak menikmati wisata edukasi ecofunopoly, permainan monopoly dengan tema mengenal sampah di Joglo Omah Wayang KBA Sidowarno Klaten. Permainan ini menjadi penegakan pilar kesehatan CSR Astra International. (Istimewa/Dokumentasi Desa Wisata Wayang)

Di pilar lingkungan, KBA Sidowarno juga mengkreasikan lahan menjadi tempat pembibitan jamu dan tanaman obat. Hasil tanam itu yang kemudian dimanfaatkan sebagai produk wisata jamu. Tak hanya itu, KBA Sidowarno juga menginisiasi dan mengelola bank sampah kampung. Pada akhirnya, Desa Wisata Wayang tak sekadar menjadi objek wisata, melainkan menjadi magnet ekosistem pariwisata yang mengedepankan banyak nilai kebermanfaatan.

Advertisement

Terakhir, di pilar wirausaha, KBA Sidowarno banyak mengedukasi para perajin wayang agar bisa meningkatkan taraf hidup. Di antaranya dengan strategi pemasaran digital (digital marketing), pengoptimalan media sosial, lokapasar, dan fotografi.

Dari 10 orang tangguh UD Bima, kini KBA Sidowarno melalui desa wisatanya mampu mewadahi 47 anggota dan beberapa tim IT. Desa Wisata Wayang atau KBA Sidowarno juga meraih berbagai kejuaraan seperti Juara 4 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kategori Suvenir 2023 yang diselenggarakan Kemenparekraf RI. KBA Sidowarno, sang pelestari wayang dan desa wisata budaya, menjuarai berbagai kompetisi yang digelar Astra. Di antaranya Juara I Kompetisi KBA Superior, Juara I Kompetisi KBA Inovation, Juara I Kampungku Kebanggaanku, dan lainnya.

Kini KBA Sidowarno, sang Bima, sudah berhasil bertanding melawan berbagai tantangan. Ia berhasil mengaktualisasi sifat tangguh dan kuat sosok Bima. Soal regenerasi perajin wayang, KBA Sidowarno selalu optimis melahirkan Bima-Bima baru. Salah satunya Alfito Deanoval,13, anak yang berbakat menggambar serta menyungging wayang kulit di KBA Sidowarno.

“Ke depan, kami ingin punya gamelan. Angan saya, ekosistem wisata edukasi budayanya kian lengkap,” harap Baron.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif