SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati (tengah) didampingi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta, Winarko (dua dari kiri) membuka tirai sebagai penanda peresmian Desa Binaan Imigrasi di Desa Cemeng, Selasa (10/10/2023).(Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SRAGEN — Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen diresmikan sebagai Desa Binaan Imigrasi pertama di Jawa Tengah (Jateng), Selasa (10/10/2023). Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta, Winarko, menjelaskan alasan dipilihnya Desa Cemeng sebagai Desa Binaan Imigrasi, yakni karena di desa tersebut banyak warganya yang bekerja di luar negeri. Hal itu diketahui dari hasil koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sragen, dalam hal ini Bupati Sragen. Bahkan menurut informasi, Desa Cemeng merupakan desa dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Kabupaten Sragen saat ini.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Terkait program Desa Binaan Imigrasi, di Desa Cemeng ke depan akan terus dilakukan kegiatan edukasi serta penyampaian informasi terkait keimigrasian untuk warga setempat. Termasuk di antaranya informasi lowongan kerja di luar negeri yang legal.

Melalui informasi yang benar, masyarakat diharapkan bisa bekerja sebagai tenaga migran yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan begitu diharapkan masyarakat akan terhindar dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Program Desa Binaan Imigrasi tersebut juga melibatkan pihak-pihak terkait seperti Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen, unsur pemerintahan wilayah kecamatan, perangkat desa, dan pihak terkait lainnya. Melalui kolabirasi tersebut diharapkan dapat secara bersama-sama mencegah TPPO.

Winarko menjelaskan selain mendapatkan informasi dan edukasi, masyarakat di Desa Binaan Imigrasi, yakni Desa Cemeng, juga bisa mengurus berkas keimigrasian langsung di desanya. Dia mengatakan nantinya akan ada petugas khusus yang ditugaskan untuk melakukan pendampingan, pelayanan dan monitoring di desa tersebut.

“Petugas kami akan melakukan pendampingan, walaupun tidak setiap hari, tapi tetap ada monitoring, dari BP3MI juga ada,” jelasnya saat ditemui usai acara peresmian Desa Binaan Imigrasi di Desa Cemeng tersebut, Selasa.

Dia menegaskan Desa Cemeng merupakan yang pertama sebagai Desa Binaan Imigrasi di Jateng. Diharapkan dengan adanya desa binaan tersebut dari Kantor Imigrasi Surakarta juga bisa melakukan pendekatan pelayanan. Selain itu pemberitahuan mengenai informasi lowongan pekerjaan di luar negeri juga akan dilakukan.

“Kami juga berdampingan dengan BP3MI terkait nanti apakah [informasi lowongan tersebut] dari G to G atau B to G, jadi informasi itu selalu update. Jangan sampai masyarakat menjadi korban TPPO. Kami antisipasi hal tersebut,” lanjut dia.

Keuntungan Tersendiri

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan alasan dipilihnya Desa Cemeng sebagai Desa Binaan Imigrasi adalah karena kondisinya yang istimewa. Cemeng termasuk desa yang memiliki jumlah pekerja migran terbanyak di Sragen.

“Untuk itu hari ini dengan difasilitasi Kantor Imigrasi Surakarta kami me-launching Desa Binaan Imigrasi di Desa Cemeng,” kata dia.

Dia berharap, ke depan para pekerja migran dari desa tersebut yang akan berangkat ke luar negeri, bisa mendapatkan fasilitas yang baik serta sesuai ketentuan yang berlaku.

“Tadi disampaikan, bisa bikin paspor di sini [kantor desa]. Jadi warga Cemeng tidak perlu ke Kantor Imigrasi Surakarta. Itu sudah menjadi keuntungan tersendiri bagi warga Cemeng,” jelas dia.

Sementara itu Kepala Desa Cemeng, Widayat, mengatakan sejak tiga tahun terakhir, banyak warga Cemeng terutama dari kalangan muda yang bekerja ke luar negeri. Tujuan terbanyak ada di Taiwan, Korea Selatan dan Jepang. Dari data yang ada sejak dua tahun terakhir, jumlah warga yang sudah berangkat ke luar negeri ada sekitar 67 orang, dengan usia antara 22-30 tahun.

“Harapan desa, sebagai Desa Binaan Imigrasi ini tentunya agar nantinya bisa memfasilitasi warga Cemeng. Kalau ada program atau info untuk kegiatan yang arahnya ke imigran juga bisa diketahui warga. Dari aturan dan prosedur juga lebih jelas. Kemarin dari pihak imigrasi juga mau memfasilitasi kaitannya paspor yang bisa dibuat di desa,” kata dia.

Untuk mendukung program Desa Binaan Imigrasi tersebut dia mengatakan sudah ada dua aparat desa yang telah ditunjuk sebagai duta imigrasi dari Kantor Imigrasi Surakarta. Nantinya dua perangkat desa tersebut yang akan menjadi kepanjangan tangan dari Kantor Imigrasi Surakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya