SOLOPOS.COM - Eka Sari Lorena, bos dari PO Lorena. (Bisnis.com/Facebook)

Solopos.com, JAKARTA — Sejauh ini, bus masih menjadi sarana transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Berikut adalah deretan pengusaha bus terkaya di Indonesia.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap angkutan darat tersebut, tidak sedikit pula perusahaan otobus memutuskan untuk menambah jumlah armadanya. Di Indonesia sendiri, ada sejumlah pengusaha bus yang dinilai punya kekayaan fantastis, mengingat kepemilikan terkait armada bus yang mencapai ribuan hingga mampu melayani trayek antarprovinsi di tanah air.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Lantas, siapa saja pengusaha perusahaan otobus terkaya di Indonesia? Berikut ulasannya seperti dilansir dari Bisnis.com.

  1. Keluarga Engkud Mahfud, Mayasari Group

Dikutip dari situs resmi perusahaan, perusahaan otobus yang didirikan oleh mendiang Engkud Mahfud ini berdiri sejak 1964 dengan nama PT Bakti, lalu di tahun 1969 menjadi PT Mayasari Bakti. Mengutip dari Yayasan Mayasari Bakti Utama (YMBU), saat ini, bisnis keluarga telah dikelola oleh keenam putra dan dua putrinya.

Di bawah naungan Mayasari Group ada sejumlah perusahaan otobus lainnya, mulai dari PO Primajasa, PO Maya Gapura Intan (MGI), PO Mayasari Bakti, PO Doa Ibu, PO CBU, PO Karunia Bakti, PO Redwhite Star, PO City Trans Utama hingga City Miles (bagian dari MGI). General Manager Mayasari Group, Muhamad Andriana Ruhyana menjelaskan kini Mayasari terus memperluas lini bisnis keberbagai bidang. Mulai dari transportasi, hospitality, properti, manufaktur dan lainnya dengan jumlah unit bus sebanyak 2.000.

  1. Hermawan Singgih, Hiba Group

Hermawan Singgih merupakan pendiri dari Hiba Group sejak 1949. Mengutip dari situs resminya, diketahui perusahaan ini bermula dari penyediaan bus pariwisata. Namun, seiring berkembangnya waktu perkembangan bisnis Hiba Group telah mencakup penyewaan bus pariwisata, antar jemput karyawan, AKAP, pemadu moda bandara, rental mobil untuk korporasi, hingga logistik.

Saat ini, Hiba Group membawahi sejumlah PO bus yang ada di tanah air, seperti PO Hiba Utama PO Laju Prima, PO Laju Utama, PO Bela Utama, PO Murni Jaya, PO Setia Negara, PO Asli Prima, PO Restu Jaya, PO Pandu Jaya, PO Hiba Putra, PO Hiba Prima, PO Berdikari, PO Kurnia Jaya, PO Putri Jaya hingga PO Wanaraja.

  1. Yustinus Soeroso, PO Rosalia Indah

Yustinus Soeroso merupakan pemilik PO bus Rosalia Indah. Melansir dari situs resmi perusahaan, PT. Rosalia Indah Transport telah hadir sejak 1990-an yang bermula dari AKDP kemudian berkembang menjadi AKAP.

Kini, PT Rosalia sudah memiliki sumber daya manusia lebih dari 1.000 personil dan lebih dari 140 kantor perwakilan dan agen Rosalia Indah tersebar di Jawa – Sumatera. PO Rosalia Indah juga menjadi pionir perusahaan otobus yang memiliki restoran sendiri dan bisnis logistik.

  1. Rasidin Karyana, PO Sinar Jaya

PO Sinar Jaya didirikan oleh Rasidin Karyana dan mendiang Herman Rusly pada 18 November 1982. Diperkirakan PO bus Sinar Jaya memiliki lebih dari 1.000 unit armada bus. Sebagai perusahaan transportasi terbesar di Indonesia dalam kategori bus AKAP, saat ini Sinar Jaya Group menaungi dua Perseroan yakni PT Sinar Jaya Megah Langgeng dan Sinar Jaya Langgeng Utama.

  1. Eka Sari Lorena Soerbakti, PO Lorena

Melansir dari situs resmi perusahaan, Eka Sari Lorena Soerbakti menjadi penerus dari PO Lorena yang didirikan oleh sang Ayah, GT Soerbakti. Lorena Group adalah kelompok usaha yang awalnya bergerak di bidang usaha transportasi. Namun seiring berjalannya waktu, Lorena Group telah melakukan ekspansi dan saat ini memiliki PT. Lorena Karina (Holding Company) dengan beberapa anak perusahaan mulai dari transportasi, logistik, rental, penerbangan, hingga penyediaan Trans Jakarta Busway. Kini, perusahaan otobus ini telah mengembangkan jaringan lebih dari 60 kota di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Madura.

  1. Haryanto, PO Haryanto

Haryanto merupakan pemilik perusahaan otobus yang memiliki berbagai trayek dari Jakarta ke Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan hingga ke Madura dengan jumlah 300 armada lebih. Kini, PO Haryanto telah memiliki tiga rumah makan bernama Menara Kudus di Gringsing dan Gebang, Cirebon.

PO Haryanto juga telah memiliki satu SPBU di Jalan Raya Pantura Jenarsari, Kendal, dan garasi di tiga titik lokasi. Bahkan, kabar terbaru menyebutkan pada Maret 2022 lalu, PO Haryanto mengakuisisi dua bus milik PO Arimbi.

  1. Hasanuddin Adnan, PO SAN (Siliwangi Antar Nusa)

Melansir dari situs resmi, SAN Group adalah kelompok usaha yang didirikan oleh Hasanuddin Adnan yang dirintis sejak 1978. Usaha ini dimulai dari usaha angkutan barang (ekspedisi) dengan dua unit light truck sampai memiliki 14 unit truk besar. Hingga saat ini, PO SAN berhasil menjadi salah satu pelaku utama bisnis transportasi dengan jumlah armada mencapai 106 unit yang melayani trayek Sumatera-Jawa.

  1. Yonatan Budianto, PO Nusantara

Melansir dari situs resminya, PO Nusantara didirikan oleh Yonatan Budianto. Di mana, perusahaan otobus dengan jumlah armada mencapai 75 unit itu berkonsentrasi dalam menangani perjalanan kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti Semarang, Jogja, Purwokerto, Tegal, Cirebon, Bandung, Jakarta, Bogor, Surabaya, Malang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Deretan Pengusaha Bus Terkaya di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya