SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah. (olx.co.id).

Solopos.com, SOLO — Sekretaris Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah (Jateng) Eko Rahardjo menguraikan wilayah Kecamatan Sidoharjo prospektif bagi industri perumahan di Kabupaten Sragen.

Jarak ke Kecamatan Sidoharjo, Sragen berkisar 28 kilometer (km) dengan waktu tempuh 44 menit. Sedangkan jarak dari pusat kota Sragen dengan wilayah Sidoharjo adalah 8,3 km dengan waktu tempuh 17 menit.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Eko juga menguraikan harga tanah di wilayah Kecamatan Sragen dan Kecamatan Gemolong sudah cukup tinggi. Wilayah jaraknya yang cukup jauh dari pusat ibu kota kabupaten, sekitar 25,9 kilometer. Sedangkan, lokasi Gemolong dari Kota Solo sekitar 27,4 km.

“[Harga tanah] sudah lumayan tinggi,” terang Eko saat dihubungi Solopos.com pada Selasa (8/8/2023).

Sementara itu, pengembang perumahan di Sragen, Anton Dwi Krasianto, menguraikan harga tanah di Kecamatan Gemolong berkisar Rp2 juta hingga Rp2,5 per meter persegi.

Berdasarkan informasi dari situs jual beli properti, rumah123.com, harga tanah di wilayah Kecamatan Sidoharjo mulai Rp1 juta per meter dengan luas tanah 53.136 meter persegi.

Lokasi yang ditawarkan cukup strategis di jalan raya Solo-Ngawi. Ada juga tanah seluas 3.435 meter persegi yang berjarak 200 meter dari pintu Tol Sragen.

Harga tanah di wilayah tersebut jauh lebih terjangkau daripada di wilayah kota Sragen. Berdasarkan rumah.com, harga tanah seluas 925 meter persegi di Jl. Sukowati, Sragen dibanderol dengan harga Rp5,5 juta per meter.

Sementara itu, di wilayah Kecamatan Gemolong tanah ditawarkan tanah seluas 9.390 meter persegi dengan harga mulai Rp1 juta per meter persegi dengan total harga Rp10 miliar.

Sebelumnya, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya, Maharani, menyebut industri properti atau perumahan di Sragen mulai bergeliat. Permintaan masyarakat atas perumahan di Sragen mengalami peningkatan, baik rumah komersil ataupun rumah subsidi.

Di sisi lain harga tanah di Sragen yang  relatif masih terjangkau membuat investor tertarik berinvestasi di sana.

Ia menjelaskan semua wilayah kecamatan di Sragen cukup prospektif bagi industri properti. Sebab, wilayah Sragen yang masih cukup dekat dengan Kota Solo dan Purwodadi.

Misalnya di Kecamatan Masaran, wilayah yang berdekatan dengan Kota Solo ini, menurut Maharani, sangat potensial bagi pengembang perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya