SOLOPOS.COM - Ilustrasi modal usaha. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending (P2P), Amartha, menyediakan sistem pembiayaan modal dengan loan size mulai Rp3 juta hingga Rp15 juta.

Public Relations Manager Amartha, Shiva Vinneza, menguraikan sistem pembiayaan tersebut bisa diakses secara berkelompok. Namun untuk pencairan modal usaha tetap dilakukan oleh masing-masing individu. “Sistemnya berkelompok namun pencairan modal usahanya tetap masing-masing individu. Loan size berkisar Rp3 juta hingga Rp15 juta,” ujar Shiva saat dihubungi Solopos.com pada Senin (31/7/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Lebih lanjut, Shiva menjelaskan Amartha menghubungkan pendana atau investor kepada penerima pinjaman khususnya perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui suatu platform online. Peminjam di Amartha umumnya bisa mengajukan pinjaman modal usaha mulai dari Rp3 juta rupiah dengan masa pinjaman 50 pekan.

Nantinya, peminjam akan membayar pinjaman usaha dicicil setiap minggunya. Peminjam juga mendapatkan pendampingan usaha dan pelatihan kewirausahaan secara rutin.

Shiva menguraikan, hingga kini, Amartha sudah tersedia di Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, dan Pulau Sumatra. Ia menguraikan pinjaman di Amartha, para pengusaha mikro bisa mengajukan pembiayaan dengan beberapa syarat yaitu perempuan, sudah atau ingin memiliki usaha.

Kemudian, membentuk kelompok 15-25 orang, bersedia mengikuti pelatihan wajib kelompok. Serta, wajib hadir secara mingguan dalam pertemuan kelompok.

Shiva mengaku pihaknya memang menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan. Sebab, Amartha memiliki visi yakni menghadirkan kesejahteraan merata lewat layanan keuangan inklusif. Di Indonesia, UMKM memiliki peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian, di mana pelaku usaha UMKM justru didominasi oleh perempuan.

Namun, perempuan justru sering menghadapi kesulitan saat akan mengakses permodalan, terutama mereka yang ada di segmen akar rumput. Oleh sebab itu, layanan keuangan di Amartha bersifat inklusif.

Pihaknya percaya, dengan memberdayakan perempuan, ekonomi akar rumput akan semakin maju dan keluarga Indonesia semakin sejahtera. Karena dengan memberdayakan perempuan, maka suatu keluarga bisa memperoleh double income yang secara umumnya laki-laki sudah bekerja atau berpenghasilan) sehingga lebih sejahtera.

Cara mengajukan pinjaman di Amartha dapat menghubungi petugas lapangan atau business partner terdekat yang ada di wilayah kantor pelayanan Amartha.

Shiva menjelaskan setidaknya ada enam strategi yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan pemberdayaan usaha mikro. Misalnya, kredit bunga rendah, memperluas jaringan pemasaran, memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM). Kemudian dengan menerapkan teknologi tepat guna, menciptakan iklim usaha kondusif, dan menyediakan sarana serta prasarana yang memadai.

Sementara itu dilansir dari kominfo.go,id, pada Senin, geliat partisipasi perempuan di sektor kewirausahaan terus meningkat. Sebanyak 64,5 persen dari total pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di Indonesia adalah perempuan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong perempuan pelaku UMKM terus mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi.

Menter Pedagangan, Zulkifli Hasan menjelaskan jumlah perempuan dalam sektor kewirausahaan atau perempuan pengusaha atau womenpreneur setiap tahun semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, perempuan mengelola 64,5% dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar USD 135 miliar.

“Ini menjadi bukti bahwa perempuan di Indonesia khususnya womenpreneur memiliki peran yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Para pelaku UMKM wanita juga diharapkan dapat terus mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Mendag Zulkifli Hasan pada Maret 2023 dalam laman tersebut.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, perempuan pelaku UMKM pada praktiknya menghadapi banyak keterbatasan misalnya mengelola bisnis dan promosi. Berdasarkan data We Are Social 2023, pengguna internet Indonesia mencapai 77% dari total populasi atau sebesar 212,9 juta jiwa. Sedangkan pengguna media sosial aktif sebesar 60,4% atau 167 juta jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya