Bisnis
Minggu, 27 Agustus 2023 - 05:33 WIB

Danone Mengajak Generasi Muda Lebih Peduli Stunting Melalui Duta Gesid 2023

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Health and Nutrition Sr.Manager Danone Indonesia, Rizki Y. Pohan, menyampaikan materi dalam acara Pembekalan Duta Gesid 2023 secara daring, Kamis (24/8/2023).(Tangkapan layar)

Solopos.com, SOLO— Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta bekerja sama dengan Danone Indonesia pada Program Generasi Sehat Indonesia (Gesid) di Kabupaten Brebes dan Kota Solo, menggelar kegiatan Pembekalan Duta Gesid 2023 secara daring, Kamis (24/8/2023).

Gesid menjadi program dengan melibatkan generasi muda untuk menjadi konselor teman sebaya. Salah satu yang dibekalkan kepada para duta Gesid adalah pemahaman mengenai stunting dan pencegahannya.

Advertisement

Pada acara tersebut, Health and Nutrition Sr.Manager Danone Indonesia, Rizki Y. Pohan, menyampaikan terkait pentingnya menciptakan generasi Indonesia yang unggul. Terlebih dengan adanya bonus demografi yang dimiliki. Indonesia yang memiliki sekitar 16.771 pulau dengan populasi sekitar 270,72 juta jiwa, sekitar 70,72% populasinya adalah usia produktif. Kemudian di 2045 saat usia kemerdekaan Indonesia mencapai 100 tahun, diharapkan semua generasi emas unggul dan berkualitas.

Di sisi lain Indonesia juga masih menghadapi masalah gizi dan kesehatan. Dimana berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, 1 dari 5 anak mengalami stunting atau sekitar 21,6%. Kemudian berdasarkan data dari Kemenkes, 1 dari 2 wanita hamil (48,9%) dan 1 dari 4 anak balita (28,1%) menderita anemia.

Advertisement

Di sisi lain Indonesia juga masih menghadapi masalah gizi dan kesehatan. Dimana berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, 1 dari 5 anak mengalami stunting atau sekitar 21,6%. Kemudian berdasarkan data dari Kemenkes, 1 dari 2 wanita hamil (48,9%) dan 1 dari 4 anak balita (28,1%) menderita anemia.

Sedangkan berdasarkan dari sumber lain, 1 dari 5 anak tidak minum dalam jumlah yang cukup. Disebutkan bahwa pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas nasional. dimana BKKBN ditunjuk untuk mendorong percepatan pengentasan stunting melalui pendekatan berorientasi keluarga. Rizki mengatakan pencegahan stunting juga sangat erat hubungannya dengan generasi muda.

“Stunting itu merupakan masalah lintas generasi. Dari pemerintah menyebutkan bahwa masalah stunting itu hulunya adalah dari masa-masa remaja, misalnya ada remaja wanita yang mengalami anemia dan terus dibiarkan sampai nantinya berkeluarga dan hamil dan memiliki anak, maka risiko stunting pada anak yang dilahirkan tersebut akan lebih tinggi. Untuk itulah penting adanya program Gesid sebagai upaya pencegahan sejak dini,” katanya.

Advertisement

Dia juga mengatakan, secara umum Danone ingin berkontribusi untuk memberikan dampak yang baik, dimanapun berada. “Hal ini sesuai misinya yakni membawa kesehatan kepada sebanyak mungkin masyarakat melalui produknya,” lanjutnya.

Untuk masalah pencegahan stunting, Danone Indonesia telah mengembangkan gerakan bersama Cegah Stunting bersama dengan pemangku kepentingan yang relevan. Saat ini telah menjangkau sekitar 4,5 juta penerima manfaat.

Pendekatan yang diambil mengadopsi dari UNICEF dan Kementerian Kesehatan, yakni pola makan, pola asuh dan sanitasi. Untuk pendekatan pola makan, dilakukan dengan membangun kebiasaan pola makan yang sehat dan gizi seimbang di kalangan masyarakat melalui berbagai program yang dilaksanakan. Salah satu program yang dilakukan adalah Gesid.

Advertisement

Dia mengatakan format edukasi pada program Gesid berbeda dengan program Danon Indonesia yang lain. Pada program Gesid, berupaya mengajak para remaja yakni Duta Gesid untuk menjadi konselor teman sebaya. “Jadi apa yang Duta Gesid dapatkan dari acara hari ini diharapkan juga menyampaikan kepada lingkungan terdekat, misalnya teman-teman di sekolah masing-masing hingga menjangkau lebih banyak komunitas dan keluarga,” jelas dia.

Pada program Gesid ada tiga pilar yang diangkat, yakni Aku Peduli, Aku Sehat dan Aku Bertanggung Jawab. Aku Peduli lebih banyak membahas mengenai maslah pubertas, pentingnya masa 1000 hari pertama kehidupan pada bayi, masa menyusui dan sebagainya. Aku Sehat banyak membahas mengenai anemia, perilaku hidup bersih dan sehat dan sebagainya. Sedangkan Aku Bertanggung Jawab lebih banyak membahas terkait upaya untuk menjadi remaja yang berkarakter.

Sekretaris Badan Pengurus LPTP, Sumino, mengatakan program Gesid tersebut sudah memasuki angkat keempat. Pada kegiatan yang digelar hari itu, para Duta Gesid akan mendapatkan materi atau bahan yang diharapkan bermanfaat untuk semuanya. Baik untuk Duta Gesid itu sendiri maupun lingkungan para Duta Gesid nantinya.

Advertisement

“Hal yang paling susah adalah memulai. Saat ini mungkin anda semua [para Duta Gesid] masih usia pelajar atau usia anak. Namun ke depan merupakan pemegang kendali dari sebuah negara,” kata dia.

Acara tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya adalah Dosen Stikesnas Surakarta, dr Enny Listiawati, MPH; Founder Literasi Bergerak, Alfian Silvia K., M.Sc dan Duta Gesid SMKN 7 Semarang, Fisma Andreyani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif