SOLOPOS.COM - Health and Nutrition Sr.Manager Danone Indonesia, Rizki Y. Pohan, menyampaikan materi dalam acara Pembekalan Duta Gesid 2023 secara daring, Kamis (24/8/2023).(Tangkapan layar)

Solopos.com, SOLO— Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta bekerja sama dengan Danone Indonesia pada Program Generasi Sehat Indonesia (Gesid) di Kabupaten Brebes dan Kota Solo, menggelar kegiatan Pembekalan Duta Gesid 2023 secara daring, Kamis (24/8/2023).

Gesid menjadi program dengan melibatkan generasi muda untuk menjadi konselor teman sebaya. Salah satu yang dibekalkan kepada para duta Gesid adalah pemahaman mengenai stunting dan pencegahannya.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Pada acara tersebut, Health and Nutrition Sr.Manager Danone Indonesia, Rizki Y. Pohan, menyampaikan terkait pentingnya menciptakan generasi Indonesia yang unggul. Terlebih dengan adanya bonus demografi yang dimiliki. Indonesia yang memiliki sekitar 16.771 pulau dengan populasi sekitar 270,72 juta jiwa, sekitar 70,72% populasinya adalah usia produktif. Kemudian di 2045 saat usia kemerdekaan Indonesia mencapai 100 tahun, diharapkan semua generasi emas unggul dan berkualitas.

Di sisi lain Indonesia juga masih menghadapi masalah gizi dan kesehatan. Dimana berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, 1 dari 5 anak mengalami stunting atau sekitar 21,6%. Kemudian berdasarkan data dari Kemenkes, 1 dari 2 wanita hamil (48,9%) dan 1 dari 4 anak balita (28,1%) menderita anemia.

Sedangkan berdasarkan dari sumber lain, 1 dari 5 anak tidak minum dalam jumlah yang cukup. Disebutkan bahwa pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas nasional. dimana BKKBN ditunjuk untuk mendorong percepatan pengentasan stunting melalui pendekatan berorientasi keluarga. Rizki mengatakan pencegahan stunting juga sangat erat hubungannya dengan generasi muda.

“Stunting itu merupakan masalah lintas generasi. Dari pemerintah menyebutkan bahwa masalah stunting itu hulunya adalah dari masa-masa remaja, misalnya ada remaja wanita yang mengalami anemia dan terus dibiarkan sampai nantinya berkeluarga dan hamil dan memiliki anak, maka risiko stunting pada anak yang dilahirkan tersebut akan lebih tinggi. Untuk itulah penting adanya program Gesid sebagai upaya pencegahan sejak dini,” katanya.

Diketahui bahwa stunting memungkinkan anak mengalami gangguan perkembangan otak yang ujungnya mempengaruhi kinerja kognitif. Serta kerentanan yang lebih besar terhadap obesitas dan penyakit kronis seperti diabetes. Jika kondisi itu terus dibiarkan dan angka secara nasional tidak dapat dikendalikan sangat berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas.

Dia juga mengatakan, secara umum Danone ingin berkontribusi untuk memberikan dampak yang baik, dimanapun berada. “Hal ini sesuai misinya yakni membawa kesehatan kepada sebanyak mungkin masyarakat melalui produknya,” lanjutnya.

Untuk masalah pencegahan stunting, Danone Indonesia telah mengembangkan gerakan bersama Cegah Stunting bersama dengan pemangku kepentingan yang relevan. Saat ini telah menjangkau sekitar 4,5 juta penerima manfaat.

Pendekatan yang diambil mengadopsi dari UNICEF dan Kementerian Kesehatan, yakni pola makan, pola asuh dan sanitasi. Untuk pendekatan pola makan, dilakukan dengan membangun kebiasaan pola makan yang sehat dan gizi seimbang di kalangan masyarakat melalui berbagai program yang dilaksanakan. Salah satu program yang dilakukan adalah Gesid.

Dia mengatakan format edukasi pada program Gesid berbeda dengan program Danon Indonesia yang lain. Pada program Gesid, berupaya mengajak para remaja yakni Duta Gesid untuk menjadi konselor teman sebaya. “Jadi apa yang Duta Gesid dapatkan dari acara hari ini diharapkan juga menyampaikan kepada lingkungan terdekat, misalnya teman-teman di sekolah masing-masing hingga menjangkau lebih banyak komunitas dan keluarga,” jelas dia.

Pada program Gesid ada tiga pilar yang diangkat, yakni Aku Peduli, Aku Sehat dan Aku Bertanggung Jawab. Aku Peduli lebih banyak membahas mengenai maslah pubertas, pentingnya masa 1000 hari pertama kehidupan pada bayi, masa menyusui dan sebagainya. Aku Sehat banyak membahas mengenai anemia, perilaku hidup bersih dan sehat dan sebagainya. Sedangkan Aku Bertanggung Jawab lebih banyak membahas terkait upaya untuk menjadi remaja yang berkarakter.

Sekretaris Badan Pengurus LPTP, Sumino, mengatakan program Gesid tersebut sudah memasuki angkat keempat. Pada kegiatan yang digelar hari itu, para Duta Gesid akan mendapatkan materi atau bahan yang diharapkan bermanfaat untuk semuanya. Baik untuk Duta Gesid itu sendiri maupun lingkungan para Duta Gesid nantinya.



“Hal yang paling susah adalah memulai. Saat ini mungkin anda semua [para Duta Gesid] masih usia pelajar atau usia anak. Namun ke depan merupakan pemegang kendali dari sebuah negara,” kata dia.

Acara tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya adalah Dosen Stikesnas Surakarta, dr Enny Listiawati, MPH; Founder Literasi Bergerak, Alfian Silvia K., M.Sc dan Duta Gesid SMKN 7 Semarang, Fisma Andreyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Nobar di Proliman Sukoharjo, Penonton Doakan Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris

Nobar di Proliman Sukoharjo, Penonton Doakan Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
author
Rohmah Ermawati Selasa, 30 April 2024 - 09:57 WIB
share
SOLOPOS.COM - Masyarakat memadati simpang lima atau Proliman Sukoharjo saat acara nobar laga semifinal Piala Asia U-23 2024, Senin (29/4/2024) malam. (Solopos.com/R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO–Ribuan orang memadati simpang lima atau Proliman Sukoharjo saat acara nonton bareng (nobar) pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia vs Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

Meski kecewa timnas kalah, mereka masih yakin Garuda Muda bakal mengantongi tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Pantauan Solopos.com, Senin (29/4/2024) malam, ribuan orang mulai memadati lokasi acara nonton bareng (nonbar) di Proliman Sukoharjo mulai pukul 19.00 WIB. Mereka duduk bersila di depan videotron yang dipasang di depan kantor lama Bank Sukoharjo. Jumlah penonton makin bertambah mendekati kick off pertandingan pada pukul 21.00 WIB.

Saat pertandingan berjalan, para penonton memberikan aplaus saat para pemain Timnas Indonesia berupaya menjebol gawang lawan. Mereka bertepuk tangan sembari meneriakkan yel-yel untuk membakar semangat penggawa Garuda Muda.

Koran Solopos

“Momentumnya saat gol yang dicetak Muhammad Ferarri dianulir wasit. Jika gol itu sah, peluang Timnas Indonesia melangkahkan kaki di babak final terbuka lebar,” kata seorang penonton asal Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Aris.

Meski kecewa, Aris meyakini para pemain Timnas Indonesia bakal tampil all out saat pertandingan perebutan juara 3 Piala Asia U-23 2024. Mereka bakal mati-matian untuk memenangkan laga tersebut demi mengantongi satu tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

Bagi Aris, asa Timnas Indonesia masih terbuka meski gagal maju ke babak final. “Saya masih yakin Timnas Indonesia bakal mengeluarkan penampilan terbaiknya di laga perebutan juara 3  Piala Asia U-23. Optimis lolos Olimpiade 2024,” kata dia.

Emagazine Solopos

Penonton lain asal Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Arif berharap Pemkab Sukoharjo kembali menggelar acara nonbar saat laga perebutan juara 3 Piala Asia U-23 pada Kamis (2/5/2024).

Dia ingin menyaksikan langsung momen manis para pemain Timnas Indonesia menyegel tiket menuju Olimpiade Paris 2024. Arif juga mengapresiasi Pemkab Sukoharjo yang telah memfasilitasi acara nonbar laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

“Semoga ada acara nobar lagi saat pertandingan perebutan juara 3 Piala Asia. Pertandingan ini tak kalah penting. Doa kami untuk Timnas Indonesia bisa berlaga di Olimpiade Paris 2024,” papar dia.

Interaktif Solopos

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Memanusiakan ODGJ

Memanusiakan ODGJ
author
Redaksi , 
Ichwan Prasetyo Selasa, 30 April 2024 - 09:55 WIB
share
SOLOPOS.COM - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berasal dari jalanan direhabilitasi di Yayasan Mentari Hati, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (5/2/2024). (Antara/Adeng Bustomi)

Dua peristiwa pembunuhan di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten melibatkan pelaku yang terindikasi berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Di Kabupaten Boyolali beberapa waktu lalu seorang anak membunuh ibu kandungnya.

Di Kabupaten Klaten beberapa hari lalu seorang lelaki menganiaya kakak kandungnya hingga meninggal. Dua kasus tindak kekerasan berujung korban meninggal dunia itu telah diproses hukum.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Sang anak yang membunuh ibu kandungnya di Kabupaten Boyolali dinyatakan bisa bertanggung jawab secara hukum walau punya riwayat menjalani pengobatan di rumah sakit jiwa.

Di Kabupaten Klaten, polisi masih dalam masa observasi atas kesehatan jiwa pelaku penganiayaan yang menyebabkan sang kakak meninggal dunia. Ada informasi pelaku penganiayaan ini juga pernah menjalani pengobatan di rumah sakit jiwa.

Koran Solopos

Dua peristiwa ini mengingatkan pada salah satu gejala orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ, yaitu melakukan tindak kekerasan, mengamuk, atau merusak. Belajar dari peristiwa di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten ini butuh sistem yang bisa mendeteksi kebutuhan ODGJ—terapi dan pengobatan.

Penelitian oleh E. Fuller Torrey (2011) menyimpulkan ODGJ lebih sering menjadi korban kekerasan. Memang ada ODGJ yang melakukan tindak kekerasan ketika tidak mendapat perawatan tepat.

ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan pikiran, perilaku, dan perasaan yang bermanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku. Gejala-gejala tersebut dapat menimbulkan penderitaan dan menghambat aktivitas dan fungsi pengidapnya sebagai individu.

Emagazine Solopos

ODGJ kerap menerima diskriminasi dari masyarakat karena dianggap berperilaku menyimpang. Dengan penanganan yang tepat, ODGJ tidak meresahkan atau membahayakan orang lain seperti anggapan umum.

ODGJ mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan cara berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku mereka sehari-hari. Gejala yang dialami oleh ODGJ bisa membuat mereka sulit berinteraksi dengan orang lain.

Walakin, ada pula ODGJ yang dapat hidup normal dengan pengobatan atau terapi yang rutin. Sayangnya, masih banyak ODGJ yang belum mendapatkan penanganan semestinya.

Interaktif Solopos

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu menyampaikan dari abad ke abad ODGJ kerap kali mendapatkan tindakan diskriminatif. Dengan berkembangnya ilmu dan teknologi, pasien dengan masalah jiwa berhak mendapatkan layanan terapi medis yang tepat dan dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya.

Kementerian Kesehatan berkomitmen memanusiakan ODGJ melalui transisi layanan kesehatan jiwa yang berfokus pada promotif dan preventif. Layanan penanganan kesehatan jiwa harus didekatkan kepada masyarakat dan meminimalisasi rawat inap di rumah sakit agar pasien segera pulih.

Peran keluarga dan dukungan lingkungan sekitar dalam pemberian layanan humanis tanpa tindakan diskriminatif akan membantu ODGJ melewati masa sulit dan pulih yang kenudian dapat melanjutkan hidup seperti sedia kala.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Nobar Timnas Vs Uzbekistan di Kantor PKS Karanganyar, Ilyas-Hadiasri "Mesra"

Nobar Timnas Vs Uzbekistan di Kantor PKS Karanganyar, Ilyas-Hadiasri "Mesra"
author
Rohmah Ermawati Selasa, 30 April 2024 - 09:44 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani berbincang santai dengan istri almarhum Rohadi Widodo, Hardiasri Widiyasari saat hadiri Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di kantor DPD PKS Karanganyar Senin (29/4/2024) malam. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR–Para tokoh politik, tokoh masyarakat, akademisi, hingga profesional hadir di kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Karanganyar pada Senin (29/4/2024) malam.

Selain ajang komunikasi politik, malam itu juga menjadi momentum penjajakan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati (wabup) menjelang Pilkada Karanganyar. Kedatangan mereka ke kantor DPD PKS Karanganyar dikemas dalam agenda nonton bareng (nobar) Piala Asia U-23 Timnas melawan Uzbekistan.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Berdasarkan pantauan Solopos.com, sejumlah tokoh hadir di antaranya Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani, anggota DPRD dari PDIP Bobby Aditya Putra dan Suprapto Koting. Lalu tokoh masyarakat seperti Ketua Ikatan Cendekiawan Muda Indonesia (ICMI) Kadi Sukarna dan Kiswadi Agus.

Sementara itu, dari internal DPD PKS Karanganyar tampak hadir istri almarhum Rohadi Widodo, Hadiasri Widiyasari. Ilyas dan Hadiasri bahkan terlihat “mesra” berbincang santai sebelum acara nobar berlangsung.

Koran Solopos

Kedatangan Ilyas ini seolah menunjukkan sinyal koalisi di Pilkada Karanganyar yang akan digelar pada 27 November mendatang.

Diketahui, putra mantan Bupati Karanganyar dua periode 2013-2018 dan 2018-2023, Juliyatmono ini diusung Partai Golkar sebagai cabup di Pilkada nanti. Sementara Hadiasri disebut-sebut menjadi salah satu kandidat dari PKS yang masuk bursa Pilkada Karanganyar

Ilyas memberikan jawaban diplomatis saat ditanya wartawan terkait kedatangannya di sekretariat DPD PKS Karanganyar tersebut. “Sesama partai politik ya saling mendorong untuk Indonesia ,” kata Ilyas.

Emagazine Solopos

Ilyas mengaku diundang DPD PKS Karanganyar untuk menghadiri Nobar Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Uzbekistan. Terkait dengan apakah itu bentuk komunikasi lebih lanjut dengan PKS ke arah koalisi Pilkada, Ilyas enggan menjawabnya.

Termasuk upaya pendekatan atau penjajakan dengan Hadiasri, Ilyas juga tak memberikan jawaban. “Nanti.. Nanti ya… Nanti lihat saja,” sambil berjalan menuju arah mobilnya.

Ilyas mengatakan sejauh ini Partai Golkar terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain. Tak hanya parpol nonparlemen yang sudah memberikan dukungan kepadanya saja, namun juga komunikasi dengan parpol peraih kursi.

Interaktif Solopos

Hanya saja, Ilyas masih enggan membeberkan lebih jauh komunikasi tersebut. “Tunggu saja. Nanti saya rilis,” katanya meninggalkan wartawan.

Sementara itu Ketua DPD PKS Karanganyar Anwar Susilo, mengatakan acara nonbar sifatnya terbuka umum, bagi pencinta Timnas sepak bola Indonesia yang sedang berlaga di semifinal AFC Cup U23 melawan Uzbekistan.

Kongres Luar Biasa Askab PSSI

Dalam kegiatan itu, PKS mengundang tokoh parpol, pegiat sepak bola dan tokoh masyarakat. Dari undangan yang disebar, tokoh politik hadir seperti Ilyas Akbar Almadani.



Sedangkan anggota DPR dari PDIP Paryono izin tidak bisa hadir karena berada di Jakarta. Lalu mantan Bupati Karanganyar Rober Christanto izin tak bisa hadir karena sedang nobar juga di kediamannya.

“Kami mengundang juga penggiat sepak bola Karangnyar yang di bulan Juli mendatang akan terselenggara Kongres Luar Biasa ( KLB) Askab PSSI untuk periode 2024 – 2029. Apalagi sekarang sudah mulai menghangat,” kata dia.

Sejumlah pegiat sepak bola hadir secara langsung kandidat Ketua Umum Askab Bobby Aditya Putra. Lalu hadir Presiden Pasopati Suprapto Koting dan Ketua ICMI Kadi Sukarna.

Sementara Ketua Askab yang juga Direktur PUDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto terkonfirmasi izin tak bisa hadir. Anwar mengatakan target dari kegiatan ini selain mensupport laga Timnas Indonesia juga membangun komunikasi non formal melalui nonbar.

“Ya ini penjajakan dengan tokoh-tokoh untuk kepentingan kerjasama koalisi dalam Pilkada mendatang,” katanya.

Pihaknya juga secara tidak langsung ingin menyampaikan pesan kepada bupati dan wakil bupati yang terpilih nantinya harus peduli terhadap kemajuan persepakbolaan di Kabupaten Karanganyar. Apalagi saat ini masyarakat Indonesia tengah ber euforia dengan persepakbolaan. Dia ingin tim kebanggaan masyarakat Karanganyar, Persika yang masih mampu berlaga di Liga 3 PSSI bisa naik kelas di Liga 2.

Di singgung untuk tahapan Pilkada, Anwar mengatakan PKS sekarang ini masih melakukan penjajakan dengan semua parpol peraih kursi di parlemen. Hal ini untuk membangun kerjasama koalisi. Untuk penjaringan, PKS akan melakukan secara internal lalu diajukan kepada DPP terlebih dahulu sebelum disodorkan kepada mitra koalisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories