SOLOPOS.COM - Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, belum lama ini. (Bisnis/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (10/10/2023) diprediksi mampu menguat terbatas di tengah fluktuasi harga komoditas akibat eskalasi perang Israel vs Hamas.

Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat setelah serangan Hamas terhadap Israel menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas dan dapat membatasi pasokan energi, sementara emas mengalami kenaikan terbesar dalam satu hari sejak bulan Mei karena investor berburu aset-aset safe haven.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.887-6.937.

“Hari ini investor dapat mencermati saham ANTM dengan target support dan resistensi pada 1.810-1835,” jelas dia dalam risetnya, Selasa (10/2023) seperti dilansir Bisnis. Pilarmas Sekuritas juga merekomendasikan investor untuk memilih saham ELSA dengan target support dan resisteni pada 400-412, dan saham PGAS pada kisaran 1.385-1.420.

Secara terpisah, analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan pola pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas.

“Peluang kenaikan IHSG dalam jangka panjang masih terlihat cukup besar sedangkan dalam rentang jangka pendek masih terdapat potensi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian jika terjadi koreksi minor, mengingat kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil,” jelasnya.

William memprediksi IHSG hari ini berpeluang tertekan pada kisaran 6.789 – 6.978. Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi adalah UNVR, BBCA, TLKM, ISAT, PWON, ASRI, BINA, JSMR, dan TBIG.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sebelumya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/10/2023) awal pekan ini ditutup menguat dipimpin oleh saham sektor energi.

IHSG ditutup menguat 2,94 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.891,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,92 poin atau 0,20 persen ke posisi 944,57.

“Bursa Asia bergerak mixed (variatif) menyusul perkembangan di Israel dan Gaza, sebab hal ini dapat meningkatkan aliran dana ke aset-aset safe haven seperti obligasi yang berperingkat tinggi dan emas, serta meninggalkan aset berisiko di negara berkembang,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Selain itu, harga minyak mentah juga bisa melonjak karena meningkatnya permintaan akibat peperangan, dan tentunya dapat memberikan tekanan kepada inflasi di tingkat global.

Pada pekan ini, investor juga menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) sebagai petunjuk tingkat suku bunga AS kedepannya dan juga rilis data inflasi China, PPI, dan neraca perdagangan sebagai petunjuk apakah perekonomian China sudah memulih atau belum.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 2,88 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang naik masing- masing naik sebesar 2,46 persen dan 1,04 persen.

Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor kesehatan yang turun minus 2,16 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor keuangan yang turun masing- masing minus 1,15 persen dan 0,55 persen.

Saham-saham yang menguat terbesar yaitu BREN, APEX, DOOH, BSML dan ESSA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni PTPS, JMAS, MITI, HIOTF dan KOCI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.331.339 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,28 miliar lembar saham senilai Rp11,07 triliun. Sebanyak 233 saham naik, 296 saham menurun, dan 227 tidak bergerak nilainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya