Bisnis
Minggu, 2 April 2023 - 14:14 WIB

Daging Sapi dan Daging Ayam Berpotensi Sumbang Inflasi Periode Maret-April

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan daging sapi. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Daging sapi dan daging ayam berpotensi menjadi penyumbang inflasi menjelang Lebaran di Kota Solo periode Maret dan April. Pemerintah harus memastikan suplai pasokan komoditas pangan aman saat pertengahan hingga menjelang Ramadan.

Pantauan Solopos.com, Sabtu (1/4/2023), harga daging sapi mengalami kenaikan memasuki pekan kedua bulan puasa. Harga daging sapi dibanderol Rp130.000 per kilogram-Rp140.000 per kilogram.

Sebelumnya, harga daging sapi di kisaran Rp125.000 per kilogram-Rp135.000 per kilogram.

Advertisement

Sedangkan harga daging ayam ikut masih bertahan pada kisaran Rp33.000 per kilogram. Kenaikan harga daging ayam diperkirakan terjadi pada sepekan menjelang Lebaran atau H-7. Kala itu, harga daging ayam diramal menembus di atas Rp40.000 per kilogram.

Seorang pedagang daging sapi di Pasar Legi, Pujiani mengatakan harga daging sapi kualitas biasa naik dari Rp125.000 per kilogram menjadi Rp130.000 per kilogram.

Advertisement

Seorang pedagang daging sapi di Pasar Legi, Pujiani mengatakan harga daging sapi kualitas biasa naik dari Rp125.000 per kilogram menjadi Rp130.000 per kilogram.

Sedangkan harga daging sapi kualitas super naik Rp135.000 per kilogram menjadi Rp140.000 per kilogram. “Kalau awal bulan puasa belum terlalu signifikan meskipun sudah ada kenaikan. Biasanya, harga meroket menjelang Lebaran, kata dia, Sabtu.

Puji memerkirakan harga daging sapi menembus di atas Rp150.000 per kilogram pada sepekan Lebaran. Namun, tak menutup kemungkinan harga daging sapi bertahan tinggi hingga beberapa hari setelah Lebaran.

Advertisement

“Biasanya justru saat halal bihalal permintaan daging sapi melonjak. Ada tradisi halal bihalal dengan beragam menu makanan yang disuguhkan kepada tamu yang berkunjung ke rumah,” papar dia.

Sementara itu, pengamat ekonomi asal UMS, Anton Agus Setyawan mengatakan naiknya laju inflasi daerah menjadi fenomena tahunan yang terjadi saat periode Ramadan dan Lebaran.

Tingkat permintaan kebutuhan pokok melonjak tajam selama periode tersebut. Hal ini mengakibatkan harga kebutuhan pokok di pasaran mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Advertisement

Menurut Anton, laju inflasi di Kota Solo cenderung tinggi sejak akhir 2022. Komoditas pangan menjadi sektor penyumbang terbesar inflasi di Solo. Terutama empat komoditas pangan, yakni cabai merah, cabai rawit, bawang putih dan beras.

“Namun, bisa jadi komoditas pangan lainnya juga berandil besar penyumbang inflasi seperti daging ayam,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif