Bisnis
Senin, 30 Agustus 2021 - 15:45 WIB

Daerah Terpencil di Jateng Dapat Aliran Listrik Berkat PLTS Komunal

Taufiq Sidik Prakoso  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS yang ada di atap Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng di Semarang. Foto diambil Jumat (13/8/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SEMARANG – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal yang dikembangkan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah mampu memberikan pasokan listrik di daerah terpencil yang tak terjangkau aliran listrik PLN terutama di daerah kepulauan.

Advertisement

Saat ini ada 22 unit PLTS komunal terbangun dengan total kapasitas 560 kWp tersebar di beberapa daerah di Jawa Tengah. Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, mencontohkan PLTS komunal yang dibangun di tiga pulau di kawasan Karimunjawa. Ada pula PLTS komunal yang dikembangkan di kawasan kepulauan Nusakambangan, Cilacap.

Baca Juga: PLTS Atap Kantor Dinas ESDM Jateng Hemat Biaya Listrik Hingga 31%

Advertisement

Baca Juga: PLTS Atap Kantor Dinas ESDM Jateng Hemat Biaya Listrik Hingga 31%

Pengembangan PLTS komunal itu dikawinkan dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) guna menangkap potensi angin pada daerah pesisir.

“Seperti di Kampung Laut kepulauan Nusakambangan, sudah mix antara PLTS dengan PLTB. Rumah sudah dialiri listrik dari surya kemudian mix dengan angin sehingga 24 jam bisa menikmati listrik. Jadi [kawasan pengembangan] PLTS komunal ditanami baling-baling [membangkitkan PLTB]. Sehingga di sana sudah menjadi desa dengan kemandirian energi yang cukup baik,” kata dia, saat berbincang dengan tim Ekspedisi Energi 2021, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Ekspedisi Energi 2021 yang digelar Solopos Media Group didukung Adaro Energy, Geo Dipa Energi, ExxonMobil Cepu Limited, SKK Migas, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Pertamina, PLN, Pertamina EP, PGN, PGN Gagas, dan Nasmoco.

Seperti diketahui, sumber energi surya sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia tak terkecuali di wilayah Jawa Tengah. Sujarwanto mengatakan bauran energi baru terbarukan di Jawa Tengah ditargetkan bisa mencapai 21,13% pada 2025. Salah satu yang dilakukan untuk menggenjot bauran energi baru terbarukan dengan memperluas pemanfaatan PLTS.

Selain meningkatkan penggunaan PLTS di sektor rumah tangga, komersial, hingga industri, Dinas ESDM menggagas pemanfaatan PLTS dengan menangkap potensi sinar matahari dari permukaan waduk.

Advertisement
Perangkat panel surya berkapasitas 30 kilo watt peak (kWp) yang dipasang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah pada 2019 di Kantor Sekretariat DPRD Jawa Tengah. Di rooftop bangunan gedung berlantai enam ini, Jumat (13/8/2021). (Andhika Wahyu Purnama)

Cara itu sekaligus untuk menjaga pasokan air waduk tetap melimpah. “Ternyata panas matahari untuk bendungan menguapkan air dan evaporasi mengurangi cadangan air. Sekarang kami mulai berpikir untuk menangkap sinar matahari yang mengenai air dengan sel surya dan kami sudah hitung potensinya bsia menghasilkan listrik hampir 300 MW dengan asumsi hanya 5% permukaan bendungan yang dipakai,” kata dia.

Pemanfaatan PLTS juga bakal diperluas untuk meningkatkan rasio elektrifikasi atau rasio perbandingan jumlah rumah tangga yang telah teraliri listrik dengan total rumah tangga di Jawa Tengah.

Sumber Energi untuk UMKM

Rasio elektrifikasi di Jawa Tengah saat ini mencapai 99,8%. Sebanyak 0,2% diperkirakan merupakan warga di daerah terpencil serta warga miskin. Salah satu cara untuk mencapai rasio elektrifikasi mencapai 100 persen dengan mengembangkan PLTS.

Advertisement

Pada pengembangan PLTS, Dinas ESDM juga berencana mengembangkan PLTS di area privat. Pandemi Covid-19 membuat UMKM terdampak hingga kolaps. Dinas ESDM sedang mengaji bantuan dari sektor energi agar UMKM tetap bisa bergulir melalui penghematan energi.

“Sedang kami kaji. Kalau ini bisa diperbantukan ke UMKM membantu pada proses produksi. Sehingga saat siang mereka akan bebas [biaya energi listrik]. Tahun ini kami pasang di 3-4 klaster UMKM ada di beberapa kabupaten,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif