Bisnis
Rabu, 12 April 2023 - 16:17 WIB

Cuan Besar dari Bisnis Batik saat Ramadan

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deretan baju batik yang dijual di toko Batik Prabuseno di Laweyan, Solo (12/4/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Momentum Ramadan tak hanya menjadi ajang tumbuhnya bisnis fesyen muslim melainkan batik. Penjualan batik terus meningkat sejak awal April yang diperkirakan berlanjut hingga setelah Lebaran lantaran banyaknya masyarakat yang menggelar hajatan pernikahan.

Para pelaku bisnis menyambut momen Ramadan dengan penuh optimistis. Mereka mengeluarkan jurus kreatif demi meraup cuan selama Ramadan. Tak terkecuali bagi para pelaku bisnis batik yang tersebar di Kota Bengawan. Mereka berupaya menangkap hasrat warga untuk berbelanja yang tengah menyala-nyala.

Advertisement

Permintaan fesyen batik mulai meningkat sejak awal April atau pekan kedua bulan puasa. Terutama penjualan secara online melalui marketplace seperti Shopee dan Lazada. “Secara umum, omzet penjualan pada kuartal I/2023 cenderung stagnan. Permintaan batik meningkat justru saat memasuki Ramadan tepatnya awal April, kata Founder Batik Prabuseno, Adetya Bayu, saat ditemui di toko Batik Prabuseno di Laweyan, Solo, Rabu (12/4/2023).

Pria yang akrab disapa Bayu ini mengatakan penjualan batik saat periode Ramadan didominasi marketplace. Bayu menyebut selama ini, share market Batik Prabuseno meliputi retail dan marketplace. Hampir selama tiga tahun, performa Batik Prabuseno tumbuh yang disumbang penjualan secara online.

Bayu optimistis penjualan batik terus meningkat sampai berakhirnya libur Lebaran atau Mei. “Para perantau dari luar Soloraya biasanya memborong batik untuk keluarganya. Batik itu bisnis yang tak lekang zaman. Eksistensinya tak diragukan lagi,” papar dia.

Advertisement

Bisnis batik yang dirintis sejak 2020 itu tumbuh besar saat masa pandemi Covid-19. Permintaan batik melalui marketplace melonjak tajam. Hal ini dipengaruhi perubahan perilaku masyarakat yang memilih memanfaatkan teknologi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Senada, Direktur PT Batik Diajeng Solo, Fery Kurniawan, mengatakan banyak permintaan seragam batik yang dipesan untuk acara hajatan pernikahan, halalbihalal maupun acara lain setelah Lebaran. Mereka memesan seragam batik jauh-jauh hari, minimal satu bulan sebelum waktu pelaksanaan.

Dibanding periode yang sama pada Lebaran 2022, permintaan seragam batik kali ini meningkat tajam. “Yang paling banyak pesanan seragam batik untuk hajatan pernikaan. Biasanya, setelah Lebaran banyak masyarakat yang menggelar hajatan pernikahan. Mereka memesan seragam batik dalam jumlah besar,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif