SOLOPOS.COM - Warga duduk di salah satu cafe sambil menikmati panorama alam di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Kamis (30/3/2023) (Solopos/Oriza Vilosa).

Solopos.com, SOLO – Wilayah di sekitar Waduk Cengklik yang menjadi kawasan strategis pariwisata di Kabupaten Boyolali membuat banyak industri tumbuh di sana. Selain banyak usaha yang bermunculan, industri perumahan juga cukup prospektif di kawasan tersebut.

Waduk Cengklik sisi timur adalah salah satu tempat terbaik di Kabupaten Boyolali untuk menikmati panorama matahari terbenam. Kawasan Waduk Cengklik ini memiliki luas hampir 306 hektare dan kedalaman total 9,10 meter persegi.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, di situs rumah.com pada Jumat (7/7/2023), banyak tanah dijual di kawasan Waduk Cengklik dan Bandara Adi Soemarmo dengan kisaran harga Rp500.000-an per meter persegi hingga Rp11 juta per meter persegi. Misalnya tanah seluas 400 meter persegi hanya tiga menit dari Waduk Cengklik dibanderol dengan harga Rp3 juta per meter persegi atau Rp1,3 miliar.

Kemudian tanah seluas 1.765 meter persegi, hanya delapan menit Bandara Adi Soemarmo dan empat menit dari Waduk Cengklik dijual dengan harga Rp1,35 miliar atau Rp764.873 per meter persegi.

Ada juga tanah seluas 1.078 meter persegi di Jl. Solo-Yogyakarta, Sawit, Boyolali dijual dengan harga Rp5 miliar atau Rp4.638.219 per meter persegi. Tanah seluas 1.585 meter persegi dengan waktu tempuh 15 menit Bandara Adi Soemarmo dijual dengan harga Rp900 juta atau Rp568.000 per meter persegi.

Tanah seluas 1.765 meter persegi hanya empit menit ke Waduk Cengklik dan delapan menit ke Bandara Adi Soemarmo dijual dengan harga Rp765.000 per meter persegi atau Rp1,45 miliar. Semakin dekat dengan Bandara Adi Soemarmo, harga tanah semakin fantastis.

Misalnya tanah seluas 6.634 meter persegi hanya satu menit dari bandara dan tol Ngemplak dibanderol dengan harga Rp23,219 miliar dijual dengan Rp3,5 juta per meter persegi. Tanah seluas 235 meter persegi yang hanya satu menit dari bandara hingga Rp11 juta per meter persegi atau Rp2,5 miliar.

Ada juga ruko dan gudang dijual dekat bandara dengan luas tanah 519 meter persegi dijual dengan Rp2,7 miliar atau Rp5 juta per meter persegi. Tanah yang berada di ring 1 Bandara Adi Soemarmo, seluas 305 meter persegi dijual dengan harga Rp5 juta per meter persegi atau Rp1,525 miliar.

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Soloraya, Samari, menjelaskan berdasarkan data Apersi saat ini pengembangan rumah subsidi banyak terbesar di sektor utara. Misalnya di kawasan Waduk Cengklik, Kecamatan Nogosari, Kecamatan Simo, Kecamatan Sambi, dan ada beberapa di titik di Kecamatan Randusari.

Sementara itu, untuk pengembangan perumahan komersial atau nonsubsidi ada di beberapa titik, misalnya di Pengging, Teras, Boyolali, dan banyak tersebar juga di Donohudan. Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo, mengatakan saat ini Waduk Cengklik sangat potensial menjadi salah satu destinasi wisata.

Terlebih, dengan adanya revitalisasi waduk dan semakin tumbuhnya warung, restoran, dan coffee shop, khususnya di wilayah Desa Sobokerto menjadikan magnet masyarakat untuk datang. Ia juga menjelaskan banyak perumahan yang mulai muncul di Kecamatan Ngemplak. Namun ia mengaku kurang mengetahui detail harga tanah di sana.

“Memang sudah cukup tinggi, apalagi wilayah di sekitar wilayah sekitar Cengklik, Bandara Adi Soemarmo dan wilayah yang strategis,” ujar Ari saat dihubungi Solopos.com pada Jumat. Lebih lanjut, Kepala Desa Sobokerto, Surahmin, mengatakan harga tanah dijual di wilayahnya yang berdekatan dengan Waduk Cengklik berkisar mulai Rp1 juta per meter persegi. Dengan adanya pembangunan atau revitalisasi Waduk Cengklik, menurutnya hal ini membuat harga tanah di sana cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya