Solopos.com, SOLO – Pembukaan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo turut mengerek harga properti dan tanah di sekitarnya. Harga tanah kosong siap bangun di sekitar masjid dibanderol hingga Rp7 juta per meter persegi (m2).
Lokasi Masjid Raya Sheikh Zayed terletak di Cinderejo, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Di sekitar lokasi masjid, cukup sulit mencari tanah kosong sebagai lokasi pembangunan rumah atau usaha.
Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
Sebagian besar lahan kosong sudah dibangun hunian, gedung maupun kantor. Lokasi masjid yang cukup strategis menjadi incaran calon investor maupun masyarakat yang berminat membangun rumah idaman.
Lokasi masjid tak jauh dari fasilitas publik seperti Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan. Jarak kedua fasilitas publik itu tak lebih dari satu kilometer.
Harga properti dan tanah di wilayah Gilingan dan sekitarnya bisa terpantau di situs jual beli properti, rumah dan tanah, seperti Rumah.com.
Meski wilayah Kelurahan Gilingan dipenuhi permukiman penduduk, namun masih ada tanah kosong yang dijual dengan harga selangit.
Hanya ada satu iklan yang menawarkan tanah kosong di wilayah Gilingan. Lokasi lahan kosong itu tak jauh dari Masjid Raya Sheikh Zayed. Dalam foto, lahan kosong itu dipenuhi beragam jenis tanaman hias seluas 270 meter persegi.
Harga tanah kosong itu dibanderol senilai Rp2 miliar. Artinya, harga tanah di sekitar Masjid Sheikh Zayed Solo per meter persegi dibanderol sekitar Rp7.407.407.
Harga tanah kosong lain yang lokasinya di sisi utara masjid juga cukup tinggi. Lahan kosong siap bangun yang ditawarkan seluas 979 meter persegi. Harga tanah kosong di sekitar Masjid Sheikh Zayed itu dibanderol Rp5,4 miliar atau Rp5.515.832 per meter persegi.
Lurah Gilingan, Priadi tak memungkiri pembukaan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo turut memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Tak hanya itu, harga properti dan tanah pun terkerek naik lantaran Masjid Sheikh Zayed Zayed menjadi destinasi wisata baru di Solo yang diincar para wisatawan dari luar daerah.
Harga properti dan tanah yang letaknya di pinggir jalan diperkirakan lebih tinggi dibanding properti dan tanah di tengah perkampungan masyarakat.
“Perekonomian di sekitar masjid bergeliat. Banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan di sekitar masjid. Jika bicara properti dan tanah tentunya pasti mengalami kenaikan. Harga properti dan tanah pasti naik dari tahun ke tahun,” ujar dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
