SOLOPOS.COM - Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Harga jual Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit tingkat petani sejak dua pekan terakhir mengalami penurunan dari Rp2.850 per kilogram menjadi Rp1.800 sampai Rp1.550 per kilogram, penurunan tersebut pascakebijakan pemeritah terkait larangan ekspor minyak mentah atau crude palm oil (CPO). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

Solopos.com, JAKARTA  China menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian crude palm oil (CPO) sebanyak 1 juta ton serta produk pertanian dan perikanan dari Indonesia dengan nilai kurang lebih 1-1,5 miliar dolar AS.

“Penandatanganan ini terkait dengan komitmen pembelian China atas 1 juta ton CPO dan juga produk pertanian dan perikanan Indonesia,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Jakarta seperti dilansir Antara, Jumat (11/11/2022). Mendag menyampaikan bahwa penandatanganan komitmen tersebut merupakan realisasi dari hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing pada Juli 2022.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Farid Amir menyampaikan, jumlah 1 juta ton CPO adalah pembelian minimal, di mana kemungkinan angkanya akan bertambah. Adapun empat asosiasi asal Indonesia yang menandatangani nota kesepahaman itu yakni Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni), Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMNI), dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN).

Sementara dari pihak China penandatanganan dilakukan oleh para pengusaha yang tergabung dalam China Chamber of Commerce of Foodstuffs and Native Produce (CFNA). Farid menambahkan, penandatanganan komitmen itu hanya tahap awal, sementara untuk jumlah dan komoditas pastinya akan ditetapkan melalui koordinasi antar penguasa Indonesia dengan China.

Baca Juga: Indonesia Dorong Penerapan Industri Sawit Berkelanjutan

“Harusnya kuartal keempat tahun ini [terealisasi]. Sekarang hanya MoU di depan publik, dan ini [koordinasi antar pelaku usaha] terus jalan,” pungkas Farid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya