SOLOPOS.COM - Ilustrasi kilang minyak.(migas.esdm.go.id).

Solopos.com, SOLO — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan pembahasan divestasi atau pelepasan atau pengurangan modal  hak partisipasi Chevron pada proyek minyak dan gas (migas) laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II sudah mencapai kata sepakat.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Chevron bersama dengan calon operator baru berkomitmen untuk menyelesaikan proses alih kelola salah satu lapangan yang menjadi perhatian pemerintah itu pada kuartal I/2023.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal itu disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada jumpa pers melalui daring, Rabu (18/1/2023). Namun, Dwi enggan menyebut nama calon operator baru tersebut.

“Untuk IDD, calon utama untuk proses pengambilalihan operator sudah ada dan sekarang dalam proses. Kedua belah pihak sudah sepakat, baik Chevron maupun si calon KKKS [Kontraktor Kontrak Kerja Sama] yang mau mengambil alih bahwa Q1 sudah bisa diselesaikan, bisa diperoleh,” papar Dwi.

Dwi mengatakan proses uji kelayakan masih terus dilakukan, termasuk persoalan aset. Uji kelayakan penting menurut Dwi, guna memastikan proses alih kelola portofolio proyek laut dalam berisiko tinggi itu tidak bermasalah.

“Ada beberapa data yang masih diminta akan dilengkapi lagi oleh Chevron dan meyakinkan lagi SKK bahwa tidak ada masalah dari aset IDD dan kuartal I bisa deal,” kata dia.

Dilansir dari Bisnis.com Chevron telah mengajukan izin pembukaan data untuk mencari investor baru sejak Juli 2019 dan diajukan kembali pada Februari 2020.

Sementara, dikutip dari situs indonesia.chevron.com, Chevron telah memutuskan kalau proyek IDD tersebut tidak dapat bersaing dalam portofolio global perusahaan.

Saat ini, Chevron sedang mengevaluasi alternatif strategis untuk kepemilikan dan pengoperasian 62 persen sahamnya.

Proyek IDD yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur merupakan proyek pengembangan lima lapangan gas di laut dalam di kedalaman antara 975 m—1.785 m yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang.

dalam beberapa kali kesempatan, Kementerian ESDM memastikan calon operator yang  akan mengambil alih Chevron adalah perusahaan migas asal Italia, Eni.

Portofolio IDD disebut menarik buat Eni lantaran sudah memiliki fasilitas produksi yang dekat dengan proyek tersebut.

Dwi mengatakan pembahasan pengurangan beberapa aset hak partisipasi Chevron diupayakan selesai kuartal I/2023.

Selanjutnya pengajuan revisi plan of development (POD) atau rencana pengembangan diupayakan selesai pada kuartal 3/2023 seperti dilansir dari keterangan jumpa pers SKK Migas Rabu (18/1/2023).

Langkah berikutnya adalah proyek Engineering, Procurement Construction (EPC) atau manajemen perencanaan yang dijadwalkan berlangsung 4 tahun dari 2024-2028.

Diharapkan pada 2028 nanti, IDD akan mulai onstream atau beroperasi. Namun perkiraan ini menunggu hasil revisi POD SKK Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya