SOLOPOS.COM - Car Free Day Slamet Riyadi Solo lengang pada Ramadan 2023, Minggu (26/3/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SOLO — Absennya pedagang kaki lima (PKL) kuliner diduga menyebabkan hari bebas emisi atau car free day (CFD) di Kota Solo sepi pengunjung.

Sejumlah pedagang kuliner memilih beralih berjualan takjil di tempat lain ketimbang di CFD saat pagi. Rendahnya animo masyarakat disampaikan Kepala Dinas Perhubungan, Muhammad Taufiq, Minggu (2/4/2023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Hal itu bakal menjadi bahan kajian Pemkot Solo soal dibukanya CFD saat Ramadan 2023.

“Untuk evaluasi nanti kami dapatkan dulu sama instansi terkait. Kami koordinasikan dulu,” ujar Taufiq saat dihubungi Solopos.com, pada Minggu (2/4/2023)

Di kawasan Sriwedari biasanya banyak PKL yang menjajakan berbagai macam kuliner. Hal itu membuat pengunjung CFD menumpuk di kawasan khusus kuliner.

Namun ketika Ramadan ini, kawasan pedestrian Sriwedari tersebut, kata Taufiq, banyak diisi oleh PKL aksesori, pakaian, dan oleh-oleh.

Sekali pun ada penjual makanan, bukan makanan berat yang siap santap di tempat, melainkan camilan atau snack yang sudah dikemas untuk dibawa pulang.

Seperti diketahui CFD di Kota Solo tidak diliburkan selama awal Ramadan. CFD tetap dibuka seperti biasanya di Jalan Slamet Riyadi mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.

Kepala Dinas Perhubungan, Muhammad, mengatakan konsep CFD dari segi acara, skema, dan pengaturan CFD masih seperti hari biasanya selama Ramadan.

Namun, Taufiq mengatakan aturan pembukaan CFD Solo pada H-7 dan H+7 Lebaran bakal kembali dibahas. Apalagi saat Ramadan animonya cukup rendah.

Mengenai wacana CFD diliburkan karena animonya rendah, Kepala Dinas Pedagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi menyerahkan pada Dishub Solo.

Pihaknya mengaku akan mengikuti kebijakan tersebut terkait penataan PKL.

Ketua Paguyuban PKL CFD Solo Srikandi, Iman menguraikan sebagian pedagang kaki lima (PKL) makanan memang memilih tak menggelar lapak di Jl. Slamet Riyadi saat berlangsungnya CFD selama Ramadan.

“Untuk CFD sepertinya tetap ada, kalau saya sendiri jualan di rumah saja tiap hari menjelang buka puasa karena saya jualan makanan,” ujar Iman

Imam berjualan risoles dengan brand Fanyla Risoles di sekitar Fajar Indah, Baturan, Colomadu, Karanganyar, dan di depan Toko Puspita di kawasan Jl. Garuda Mas, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Ia tak berjualan di CFD Solo saat Ramadan dan memilih memanfaatkan pasar takjil dadakan yang biasanya digelar di UMS untuk meraup cuan.

Agenda CFD

Agenda CFD Solo lazimnya digelar di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Solo, mulai dari perempatan Purwosari hingga perempatan Gladak.

Solo CFD menjadi kegiatan hiburan dan olahraga yang dilakukan rutin oleh warga Kota Solo dan sekitarnya saat akhir pekan.

Berbagai aktivitas warga saat CFD di Jl. Slamet Riyadi yakni senam, kreativitas, jalan santai, bersepeda, tenis meja, berkumpul bersama komunitas, hingga pentas seni.

Warga juga bisa melakukan kegiatan pembelajaran, seperti mengenal satwa atau hewan peliharaan, melukis, menggunakan bahasa isyarat, dan lainnya.

Saat CFD berlangsung, masyarakat juga dapat memperoleh sejumlah informasi dari layanan pemerintah, seperti bayar pajak atau cek tensi darah gratis.

Sejumlah dinas yang membuka layanan saat CFD, di antaranya Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan dinas lainnya.

Sementara di sisi selatan, terdapat ribuan pedagang UMKM yang menawarkan aneka produk. Produknya dimulai dari kuliner modern hingga tradisional yang bisa disantap.

Kerajinan dan produk sandal, pakaian murah juga bisa dicari di CFD Solo.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya