SOLOPOS.COM - Suasana car free day di Jl. Adi Sucipto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Foto diambil Minggu (26/2/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Hari bebas emisi atau dikenal dengan car free day (CFD) tiap akhir pekan makin marak digelar di sejumlah wilayah, salah satunya kawasan Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Solo saat ini memiliki dua titik CFD yakni di Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Juanda. Meski demikian, hal itu tak membuat CFD Colomadu di sepanjang 3,4 kilometer Jalan Adi Sucipto, Colomadu ini sepi pengunjung.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

CFD Colomadu mulai diadakan pada September 2022 lalu. Awalnya diramaikan 1.300-an pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pedagang di CFD Colomadu dimulai dari perempatan Colomadu hingga pertigaan The Alana Hotel and Convention Center menggelar lapak dagangan mereka dengan produk mereka macam-macam, mulai dari kuliner, produk fesyen, hingga peralatan rumah tangga.

Pedagang tersebut tidak hanya dari Kabupaten Karanganyar, namun juga dari Sukoharjo, Solo, dan Boyolali.

Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso menguraikan sejak dibuka beberapa bulan lalu, CFD Colomadu semakin berkembang.

Empat Zona

Ada empat zona CFD Colomadu yang diberikan keleluasaan untuk membuat program atau kegiatan untuk menarik minat pengunjung.

“Setiap zona ada program masing-masing, sehingga sekarang tiap zona berlomba lomba mengadakan hiburan. Seperti zona empat ada lomba mewarna yaitu di kawasan Hotel Alana, zona satu ada pertunjukkan reog dan ada mainan anak-anak,” terang Sriyono saat dihubungi Solopos.com pada Minggu (26/2/2023).

Ketua CFD Colomadu, Dwi Adi Susilo, mengatakan saat ini ada 2.000-an pedagang yang berjualan di sepanjang jalan di CFD Colomadu. Sementara, rata-rata pengunjung di CFD Colomadu yakni 5.000 hingga 7.000 orang per pekan.

“CFD berjalan, dan bahkan sudah mulai berkembang, sudah mulai ada inovasi dan ide-ide dari pelaku usaha atau koordinator dan paguyuban masing-masing zona untuk membuat CFD kami unik dan berbeda. Ke depan akan kami buat paguyuban UMKM pedagang CFD ini berbadan hukum, sebagai upaya mewadahi UMKM untuk kegiatan-kegiatan lain,” ujar Dwi.

Salah satu pedagang di CFD Colomadu, Satini, menjual aneka kerupuk dan pecel mulai dari Rp5.000 per porsi.

Sebagai warga Colomadu, ia biasanya berjualan di daerah Grogol, Sukoharjo. Namun pada akhir pekan ia memilih berjualan di CFD Colomadu.

Jualan sejak pukul 05.30 WIB hingga pukul 09.00 WIB Satini mampu meraup omzet hingga Rp150.000 hingga Rp250.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya