Bisnis
Rabu, 20 Juli 2022 - 10:47 WIB

Cetak Rekor, Surplus Perdagangan Semester I/2022 Tembus US$24,89 Miliar

Khadijah Shahnaz  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor impor. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia berhasil mencatat surplus perdagangan US$24,89 miliar pada semester I/2022 atau menjadi surplus per semester yang terbesar dalam sejarah.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengapresiasi  kinerja perdagangan Indonesia pada Juni 2022 yang berhasil mencatatkan surplus sebesar US$5,09 miliar.

Advertisement

Surplus ini melanjutkan tren surplus beruntun yang dicapai sejak Mei 2020 atau tepatnya selama 26 bulan terakhir. Surplus Juni 2022 terdiri dari surplus non migas sebesar US$7,23 miliar dan defisit migas US$2,14 miliar.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, menjelaskan surplus perdagangan bulan Juni 2022 tersebut menopang pencapaian neraca perdagangan pada semester I/2022.

Advertisement

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, menjelaskan surplus perdagangan bulan Juni 2022 tersebut menopang pencapaian neraca perdagangan pada semester I/2022.

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia semester I (Januari–Juni) 2022 mencatatkan surplus US$24,89 miliar. Surplus tersebut khususnya disokong surplus pada sektor nonmigas US$36,59 miliar dan defisit sektor migas sebesar US$11,70 miliar.

Baca Juga: Isu Kenaikan Suku Bunga Acuan Bayangi IHSG Hari Ini, Begini Analisisnya

Advertisement

Lebih lanjut, surplus perdagangan nonmigas Indonesia periode Juni 2022 didorong oleh surplus perdagangan dengan beberapa negara mitra dagang. India menjadi negara mitra dagang yang menyumbangkan surplus terbesar dengan nilai US$1,64 miliar.

Kemudian, surplus perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) sebesar US$1,47 miliar disusul Filipina dengan surplus US$1,16 miliar.

Jika mengacu pada kinerja periode semester I/2022, surplus terbesar datang dari perdagangan dengan AS sebesar US$9,19 miliar, disusul India sebesar US$6,24 miliar, dan Filipina sebesar US$5,15 miliar.

Advertisement

Baca Juga: Walau Ekonomi Indonesia Aman, Rachmat Gobel Ingatkan Masalah Pangan

Ekspor CPO dan Produk Turunannya Topang Kinerja Ekspor

Penguatan kinerja ekspor terjadi pada seluruh sektor di Juni 2022. Sektor industri pengolahan menjadi sektor andalan dalam menyumbang ekspor Indonesia dengan tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 29,21 persen (MoM), disusul oleh sektor pertanian sebesar 23,30 persen (MoM) dan sektor pertambangan 6,22 persen (MoM).

Zulhas menyampaikan, pertumbuhan ekspor industri pengolahan mengindikasikan semakin membaiknya kualitas ekspor Indonesia. Peningkatan ekspor Juni 2022 terutama disumbang oleh produk lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang meningkat sebesar 300,66 persen (MoM).

Advertisement

Selain lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), perbaikan ekspor juga ditopang oleh produk-produk yang bernilai tambah tinggi seperti timah dan produknya (HS 80), pakaian bukan rajutan (HS 62), dan makanan olahan (HS 21).

Menurutnya, pencabutan kebijakan pelarangan ekspor crude palm oil(CPO); refined, bleached, and deodorized palm oil(RBD PO); refined, bleached, and deodorized palm olein (RBD Palm Olein); dan used cooking oil (UCO) melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 30/2022 jo.

Baca Juga: Kondisi Global Ancam Stok Gandum Lokal dan Menakar Peluang Budidaya 

Permendag No. 39/2022 dan Program Percepatan Penyaluran CPO, RBDPO, RBD Palm Olein dan UCO melalui Permendag No. 38/2022 telah mendorong ekspor CPO dan produk turunannya pada Juni 2022. Ekspor nonmigas Indonesia pada Juni 2022 menunjukkan penguatan pada seluruh negara mitra dagang utama.

Pertumbuhan ekspor nonmigas tertinggi secara bulanan (MoM) terjadi ke Oman yang mencapai 544,21 persen, kemudian ke Mesir (498,45 persen), Pakistan (381,15 persen), Turki (161,06 persen), dan Federasi Rusia (150,29 persen).

Ditinjau dari kawasan, kenaikan ekspor terbesar terjadi pada ekspor ke Afrika Timur yang tumbuh 190,86 persen (MoM), diikuti Timur Tengah (121,37 persen) dan Afrika Tengah (117,01 persen).

Secara kumulatif, ekspor selama Semester I/2022 mencapai US$141,07 miliar atau naik 37,11 persen dari tahun lalu (YoY). Kenaikan nilai ekspor tersebut didorong oleh kenaikan ekspor migas sebesar 33,45 persen (YoY) dan ekspor nonmigas sebesar 37,33 persen (YoY).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif