SOLOPOS.COM - Ilustrasi perputaran uang Lebaran. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Tak semua warga Solo mampu mengelola Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran yang diberikan perusahaan dengan nilai hingga dua kali gaji.

Beberapa bahkan terpaksa menghabiskan seluruh THR mereka untuk memenuhi kebutuhan Lebaran yang cukup besar.  Mayoritas warga mengalokasikan THR untuk membeli pakaian, ongkos mudik, dan uang saku kepada orang tua hingga saudara.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Mereka juga mengaku jumlah THR tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, sehingga beberapa terpaksa mengambil uang di tabungan hingga meminjam di aplikasi pinjaman online.

Mereka menghabiskan hingga Rp10 juta saat Lebaran tahun ini. Salah satu Warga Solo yang ditemui Solopos.com, Selasa (25/4/2023), yakni Fachrurrozi.

Fachrurrozi mengaku uang THR habis tak tersisa meskipun sudah mengatur keuangannya sebelum Lebaran. Ia menjelaskan, pengeluarannya membengkak untuk mengajak sanak saudaranya berkunjung ke tempat-tempat wisata.

“Sebenarnya sudah diatur sejak sebelum Lebaran, supaya enggak makan uang tabungan. Tapi ternyata malah THR nya habis duluan buat belanja pakaian sama ongkos buat pulang kampung. Pas memberikan uang saku ke keponakan dan orang tua uangnya ambil dari tabungan. Terus ada pengeluaran tambahan buat mengajak keponakan jalan-jalan,” kisahnya.

Fachrurrozi menambahkan total menghabiskan Rp10 juta saat Lebaran, sedangkan THR yang diterimanya hanya Rp3 juta. Ia berkisah, harus merogoh tabungannya hingga Rp4 juta.

“Akhirnya mau enggak mau saya ambil uang di tabungan sekitar Rp7 juta buat menutup kebutuhan Lebaran. Tapi enggak apa-apa karena ini kan setahun sekali buat menyenangkan keluarga. Mungkin tahun depan, perlu ada kalkulasi yang lebih ketat supaya enggak kelebihan buat pengeluarannya,” jelasnya.

Cerita pengeluaran yang membengkak saat Lebaran juga dialami oleh Wisnu.

Ia mengaku bahkan tabungannya habis untuk Lebaran. Wisnu menyebut, THR yang diterimanya bahkan tidak cukup untuk memberikan uang saku kepada saudara-saudaranya.

“THR saya Rp2,5 juta dan sudah habis buat uang saku ke saudara-saudara dan ke orang tua. Akhirnya saya ambil uang tabungan buat belanja dan buat jalan-jalan habis sekitar Rp5 juta-an, sekarang praktis tabungan saya cuman sisa Rp2 juta buat bertahan sampai bulan ini,” ceritanya.

Wisnu berkisah, bahkan harus meminjam ke aplikasi pinjol untuk memenuhi kebutuhan. Jumlah pinjaman yang ia ajukan sebesar Rp3 juta untuk membayar cicilan dan menambah saldo tabungan.

“Saya terpaksa harus mengajukan ke pinjol Rp3 juta, karena masih punya cicilan mobil per bulannya harus membayar Rp2 juta. Kalau enggak dibayar secara tertib takutnya nanti bermasalah di akhir ketika pelunasan. Sekaligus juga harus menambah jumlah tabungan karena benar-benar habis, tapi jumlah pinjamannya masih bisa terkontrol untuk dicicil per bulan,” kisahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya