Bisnis
Rabu, 24 Mei 2023 - 18:00 WIB

Cerita Para Ortu Pilih Kampus Swasta daripada PTN karena Dianggap Lebih Murah

Gigih Windar Pratama  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswa yang menempuh bangku kuliah. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Para orang tua di Solo mengaku harus menyiapkan hingga ratusan juta untuk mendaftarkan anaknya ke kampus impian.

Mereka menyiapkan uang tersebut dalam bentuk tabungan, aset hingga asuransi pendidikan.

Advertisement

Para orang tua murid juga menyebut beberapa universitas yang menjadi favorit, seperti Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Diponegoro (Undip) hingga Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menariknya, mereka mengatakan biaya kuliah di universitas negeri tidak lebih murah dibandingkan berkuliah di swasta. Orang tua murid bahkan ada yang langsung menyekolahkan anaknya di universitas swasta karena dinilai lebih murah.

Advertisement

Menariknya, mereka mengatakan biaya kuliah di universitas negeri tidak lebih murah dibandingkan berkuliah di swasta. Orang tua murid bahkan ada yang langsung menyekolahkan anaknya di universitas swasta karena dinilai lebih murah.

Salah satu orang tua murid yang ditemui Solopos.com, Rabu (24/5/2023) adalah Sunarto, warga Jebres. Ia mengatakan dua anaknya akan menempuh jenjang perkuliahan tahun depan.

Oleh karena itu, dia menyiapkan hampir Rp120 juta yang digunakan sebagai uang pendaftaran dan pembayaran semester pertama.

Advertisement

Sunarto menjelaskan, uang tersebut didapatkan dari menjual sejumlah aset, seperti tanah dan hewan ternak. Ia mengaku sejak awal menyiapkan aset tersebut untuk biaya pendidikan anaknya.

“Saya jual sapi tiga ekor sama satu petak lahan di Karanganyar. Dari awal memang saya membeli lahan dan hewan ternak sebagai aset untuk dijual saat ada keperluan, misalkan untuk anak kuliah, atau kalau anak saya mau buat usaha apa saya bantu modalnya dari aset itu,” tambahnya.

Cerita berbeda diungkapkan Sukisno warga Kemlayan, Serengan, yang menyiapkan Rp50 juta untuk menyiapkan sang anak masuk ke universitas yang diinginkan.

Advertisement

Dana tersebut berdasarkan perhitungannya apabila sang anak masuk melalui jalur UM.

“Anak saya pengen masuk Teknik Industri Undip, sebenarnya saya optimis dia masuk melalui jalur SBMPTN atau SNMPTN. Tapi buat jaga-jaga saya menyiapkan budget untuk masuk melalui jalur UM,” tambahnya.

Sukisno menjelaskan, uang tersebut berasal dari tabungannya yang memang dialokasikan untuk biaya pendidikan sang anak.

Advertisement

“Kalau uangnya itu saya memang sudah menyiapkan dari 10 tahun lalu buat anak saya. Karena belajar dari anak saya yang pertama, biaya pendidikan di universitas itu setiap tahun semakin naik,” jelasnya.

Ia membandingkan anak pertamanya yang berkuliah di Undip  menghabiskan Rp18 juta untuk biaya pendaftaran dan SPP semster pertama.

Sukisno telah melakukan riset dan menyebut setidaknya membutuhkan Rp30 juta untuk pembayaran kuliah anak di semester pertama.

“Kalau dulu sistemnya uang gedung plus SPP, anak saya yang pertama uang gedung Rp15 juta sama SPP Rp1 juta per semester tahun 2010. Kalau sekarang UKT sudah Rp5 sampai Rp7 juta, belum uang gedung yang bisa sampai Rp20 an juta,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif