SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan siber. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Seorang penjual online shop (olshop), Wulan, mengalami trauma atas serangan phishing yang pernah terjadi padanya di salah satu e-commerce.

“Saya sudah berpengalaman lebih dari 13 tahun jualan online, tetapi masih saja bisa terkena serangan phishing saat menjadi buyer di salah satu e-commerce. Phishing terjadi lewat email saya dan hanya dalam 10 menit kerugian saya kurang dari Rp10 juta,” papar Wulan saat ditemui Solopos.com dalam acara Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD) di Lorin Syariah Hotel Solo, Senin (22/5/2023).

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Wulan bercerita, hacker mengambil alih akunnya kemudian membatalkan pesanan-pesanannya secara sepihak dan meminta uang orderan segera dikembalikan ke akun dompet digital Wulan.

Selanjutnya, hacker membelanjakan uang di dompet digital tersebut.

Wulan mengatakan nomor telepon emailnya diganti oleh hacker sehingga OTP masuk ke ponsel si hacker. Menurutnya, pembelanjaan si hacker antara lain pulsa dan barang yang dikirim dengan Go Box.

Wulan melaporkan kejadian itu ke polisi, tetapi sampai pengusutan ke Bareskrim Polresta Solo, tidak didapatkan hasil apa pun karena akun yang tampak bertransaksi adalah milik Wulan.

Dalam acara KPMD tersebut, Wulan menanyakan bagaimana Tokopedia menjamin keamanan digital pengguna dan pemilik akun e-commerce tersebut.

Dia juga menyarankan bagi semua pengguna e-commerce dan yang sudah biasa berbelanja di online shop agar tidak terburu-buru saat mau order barang. Pikiran harus tenang dan tidak panik.

Wulan berharap divisi IT Security yang dimiliki Tokopedia dalam memperkecil peluang serangan siber.

Pejabat Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Zhafira Sonjaya, dalam kesempatan yang sama menegaskan tim IT Security dan Data Protection and Privacy Office (DPPO) dari Tokopedia siap melindungi data pribadi pelanggan Tokopedia.

“Kami juga sering ikut diskusi dalam penggodokan UU Perlindungan Data Pribadi terutama pencegahan phishing. Sebagai perusahaan teknologi, perlindungan data pelanggan adalah prioritas utama kami,” papar Zhafira.

Zhafira juga memberi tips menghindari serangan digital bagi seluruh pengguna e-commerce di Indonesia. Pertama adalah pastikan selalu mengganti password atau kata sandi dan jangan gunakan satu kata sandi untuk semua platform.

Selanjutnya, nomor OTP yang masuk ke ponsel tidak boleh diberitahuan ke orang lain.

Masyarakat juga perlu berhati-hati mengakses situs yang tidak resmi, serta rajin membaca kebijakan mengenai perlindungan data privasi Tokopedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya