SOLOPOS.COM - Ilustrasi pinjaman online (pinjol). (Istimewa/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Fenomena pinjaman online (pinjol) kini kian menjamur, tidak terkecuali di Kota Solo, mulai dari legal hingga ilegal.

Meskipun mempermudah kebutuhan finansial, pinjol juga menyebabkan beberapa masalah, mulai dari mereka yang gagal bayar (galbay) atau mereka yang tertekan karena teror dari para debt collector (DC).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Fenomena ini memunculkan jasa joki pinjol dan jasa joki galbay yang menawarkan jasa pengajuan pinjaman uang melalui aplikasi pinjol dan melunasi hutang di aplikasi tersebut.

Cara kerjanya berbeda, jika jasa joki pinjol dengan memberikan pinjaman melalui aplikasi pinjol ilegal, sedangkan joki galbay membantu para debitur pinjol yang tidak bisa membayar angsuran.

Salah satu joki Pinjol tersebut adalah Suryanto, warga Solo.  Bermodal handphone dengan kontak yang ia isi secara sembarangan, ia membuka jasa joki pinjol sejak 2020. Tarif yang dipatok tidak besar, hanya Rp150.000 untuk satu kali meminjam.

“Saya pinjamnya di aplikasi ilegal yang ada di Android, kan kalau ilegal enggak dibayar enggak apa-apa katanya. Jadi saya coba pakai handphone saya yang lama, kontak-kontaknya saya ganti semua dengan kontak-kontak palsu yang saya ambil daftarnya di tempat isi pulsa dekat sini,” ujarnya pada Minggu (22/1/2023).

Modusnya sederhana, ia mendaftar dan kemudian diambil fotonya di aplikasi ilegal. Bedanya, ketika berfoto dengan KTP, ia menutupi data-data di KTP miliknya dan menggunakan KTP palsu yang ia cetak. Mengenai nominalnya, ia membatasi maksimal Rp2 juta.

“Jadi misal ada yang minta tolong begitu ya sudah, data pakai data saya yang di KTP palsu. Nominalnya saya batasi maksimal Rp2 juta, enggak lebih karena kalau lebih nanti dicurigai dan malah enggak cair. Jadi saya main aman,” tegas pria yang juga bekerja sebagai wiraswasta ini.

Menurutnya, yang meminta bantuan paling banyak adalah mahasiswa hingga para sopir ojek online. Ia menjamin, uang diterima para pelanggannya dan tidak akan mendapatkan teror apapun.

“Paling sering itu mahasiswa, nominalnya paling Rp1,5 juta. Sama kalau enggak biasanya sopir ojek online buat modal,” kisah Suryanto.

Berbeda lagi dengan Ginanjar yang menawarkan jasa untuk Galbay. Caranya sedikit sulit, para debitur yang gagal bayar akan datang kepadanya, nantinya Ginanjar akan menghapus semua data kontak-kontak para debitur yang diambil oleh aplikasi tempat meminjam.

“Kerjaan saya itu nanti menghapus data-data dan kontak-kontak yang disimpang oleh aplikasi, dari mereka yang gagal bayar. Jadi bukan saya menghapus pinjamannya bukan, tetapi menghapus kontak saja, karena biasanya aplikasinya menyimpan kontak-kontak debitur itu di sebuah server, nah nanti saya masuk ke servernya lewat handphone milik debitur,” ulas Ginanjar.

Cara yang dilakukan Ginanjar juga membutuhkan pengalaman. Pria lulusan Teknik Informatika ini akan membuka aplikasi pinjaman online yang dipilih debitur, kemudian menghubungkan handphone milik debitur ke laptop miliknya, dibutuhkan 30 menit sebelum akhirnya data-data milik debitur yang gagal bayar tersebut terhapus di aplikasi pinjol.

“Semua aplikasi pinjol bisa, tetapi kalau yang besar-besar seperti Kredivo atau Akulaku saya belum bisa karena mereka menyimpan datanya bukan di server tapi di cloud,” jelasnya.

Pria berusia 35 tahun ini menyebut, banyak dari mereka yang datang adalah mahasiswa yang kesulitan membayar pinjaman. Selain itu, beberapa di antaranya merupakan ibu rumah tangga (IRT). Tarif yang dipatok sebesar Rp300.000 per aplikasi.

“Paling sering itu mahasiswa sama IRT, mereka enggak bisa bayar cicilan, terus kontak mereka dihubungi atau rumahnya didatangi, nah baru menghubungi saya,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya