SOLOPOS.COM - Talkshow Road to SBBI menghadirkan owner Regar Sport Jumariyanto (tengah) dan owner Koyu Hijab, Reni Afriyanti (Iren). (Tangkapan layar)

Solopos.com, SOLO – Dua pelaku bisnis digital yang sudah meraup sukses dan mampu bertahan di masa pandemi, adalah Regar Sport dari Wonogiri dan Koyu Hijab dari Bandung. Penasaran dengan nama brand mereka?

Owner Regar Sport Industri Indonesia, Jumariyanto dan Owner Koyu Hijab, Reni Afriyanti (Iren) pun tak sungkan membeberkannya. Cerita di balik nama itu pun disampaikan di talkshow Road to SBBI 2021 “Meraup Cuan dari Bisnis Digital.”

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Talkshow yang dipandu Redaktur Pelaksana Solopos.com, Danang Nur Ihsan disiarkan secara langsung melalui Youtube SoloposTV, Instagram, dan Facebook, Jumat (25/6/2021) malam.

Baca juga: Road to SBBI 2021: Meraup Cuan dari Bisnis Digital

Owner Koyu Hijab, Reni Afriyanti atau Iren pun menceritakan ketika mengawali bisnisnya dari rumah yang tak terlalu besar. Sebagai karyawan di bidang farmasi namun hobi berjualan, Iren mengaku awal jualan di kantornya.

“Jadi saya jualan ke teman-teman di kantor. Kemudian sebagai pasangan muda, juga jualan di pasar tumpah di Jatinangor, Bandung,” kata Reni Afriyanti. Owner Regar Sport Jumariyanto pun paham pasar tumpah karena lulusan STPDN (IPDN).

Seiring berjalannya waktu, jualan Koyu hijab dari rumah, pun merambah ke media sosial. Yakni Instagram, Facebook, termasuk tetap mempertahankan jualan melalui WhastApp.

“Ketika merambah ke bisnis digital, saya berpikir nama yang pas. Karena nama saya sepertinya kurang menjual. Juga tidak mungkin nama anak laki-laki saya. Hingga muncul nama Koyu, yang tak lain nama panggilan saat kecil,” ujar Reni.

Baca juga: Konten Atraktif Kunci Meningkatkan Trafik Jualan di Shopee

Regar Nama Anak Pertama

Sejak 2014 itulah nama Koyu Hijab digunakan sampai saat ini. Memang selama menjalani bisnis sempat juga salah perhitungan keuangan pada 2015. Karena produk melimpah namun pemasaran kurang diperhatikan.

“Sehingga saya pun belajar manajemen keuangan, sharing dengan pelaku bisnis digital lainnya. Bahkan keuntungan yang saya dapatkan kemudian diputar untuk modal. Sehingga saya pun kembali bangkit hingga saat ini,” jelas Iren.

Lantas bagaimana dengan Regar Sport apakah ada cerita di balik nama tersebut. Owner Regar Sport, Jumariyanto pun blak-blakan mengatakan bahwa itu nama anak laki-lakinya.

“Regar itu nama anak pertama saya, laki-laki. Sehingga bisnis digital yang awalnya hanya jersey voli dan berkembang ke komunitas, tetap menggunakan nama itu,” jelas Jumariyanto.

Baca juga: Ini Kategori Baru SBBI 2021 untuk Merespons Pandemi

Jumariyanto pun membeberkan bagaimana agar timnya baik jaringan dan karyawan bisa tetap mengikuti perubahan di bisnis digital. Yakni dengan adanya 5 soko guru kinerja Regar Sport, yaitu Keyakinan, Mimpi, Paham, Action to Action, dan Strategi.

Untuk menjadi besar pun menurut Jumariyanto dirinya mengalami beberapa fase. Di awali 2013 ketika sudah jadi reseller sehingga punya pasar sendiri. Kemudian 2014 riset produksi karena memulai dari nol, tidak taju sablon dan garmen. Lalu 2015 mulai menentukan pola marketing.

Selanjutnya pada 2016, menyatukan marketing dan produksi dalam satu sistem. 2017 melengkapi sumber daya manusianya, dalam bidang keuangan, pengembangan desain dan sebagainya. “Semua tenaga atau karyawan di Regar Sport itu dari Wonogiri semua,” ujar Jumariyanto.

Kemudian pada 2018 menata sistem integrasi, 2019 skill up seluruh jaringan dan karyawan. Pada 2020-2021 mulai membangun platform baru. “Membangun market place dengan nama Regar Friend, yang nantinya pada 2022 diharapkan sudah selesai,” imbuh Jumariyanto.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya