SOLOPOS.COM - Penumpang menunggu kedatangan kereta api di peron Stasiun Solo Balapan, Solo, Selasa (11/7/2023). (Istimewa/Joseph Howi Widodo )
Solopos.com, SOLO — Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 6 Yogyakarta mencatat penjualan tiket kereta api tertinggi dalam periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) pada 26 Desember 2023 dengan 16.765 tempat duduk telah terjual.
Total tiket yang disediakan dalam periode Nataru sebanyak 313.974 tiket.
Sementara itu, okupansi kereta api keberangkatan awal Daop 6 Yogyakarta pada masa Nataru selama 18 hari mulai 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 telah terjual 182.415 tiket per Selasa (19/12/2023) pukul 15.00 WIB.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro menguraikan data tersebut diambil pada Rabu (20/12/2023) pukul 07.00 WIB.
Lebih lanjut, Krisbiyantoro menguraikan pada 25 Desember 2023 tercatat sebanyak 15.789 tempat duduk terjual. Kemudian pada 23 Desember 2023 terjual sebanyak 15.620 tempat duduk, dan pada 1 Januari 2024 sebanyak 15.357 tempat duduk telah dipesan.
Krisbiyantoro mengatakan penjualan tiket terus berjalan pada tanggal lainnya dan pada tanggal yang mendekati ketiga tanggal tersebut telah ramai dipesan.
“Oleh karena itu, Daop 6 Yogyakarta mengimbau masyarakat yang ingin melakukan perjalanan kereta api di masa Nataru untuk merencanakan perjalanannya dengan baik serta memantau ketersediaan tiket secara berkala di aplikasi Accesss by KAI,” terang Krisbiyantoro dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, pada Rabu.
Krisbiyantoro mencatat, masih ada kereta api dengan keberangkatan awal Daop 6 Yogyakarta yang tingkat okupansi penumpangnya masih di bawah 50%.
Dia mengimbau kereta api dengan okupansi tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai alternatif kereta api yang okupansinya telah mencapai 100%.
“Tiket di masa Nataru ini masih cukup banyak tersedia untuk tanggal dan kereta api tertentu, masyarakat dapat memesan tiket kereta api melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id dan serta seluruh channel resmi pemesanan tiket kereta api lainnya. Kami mengimbau agar masyarakat merencanakan perjalanan sebaik mungkin,” tambah dia.
– KA Argo Lawu Luxury/7L (Solobalapan-Gambir) okupansinya 36%.
– Argo Dwipangga/9 (Solobalapan-Gambir) okupansinya 42%.
– Argo Dwipangga Luxury/9L (Solobalapan-Gambir) okupansinya 19%.
– Taksaka Luxury/67L (Yogyakarta-Gambir) okupansinya 23%.
– Taksaka Luxury/69L (Yogyakarta-Gambir) okupansinya 17%.
– Senja Utama Solo/87 (Solobalapan-Pasarsenen) okupansinya 47%.
– Lodaya/93 (Solobalapan-Bandung) okupansinya 43%.
– Sancaka/100 (Yogyakarta-Surabaya Gubeng) okupansinya 48%.
– Sancaka/98 (Yogyakarta-Surabaya Gubeng) okupansinya 24%.
– Sancaka/102F (Yogyakarta-Surabaya Gubeng) okupansinya 9%.
– Manahan/81F (Solobalapan-Gambir) okupansinya 28%.
– Joglosemarkerto/171 (Yogyakarta-Cilacap) okupansinya 11%.
– Banyubiru/207F (Solobalapan-Semarang Tawang) okupansinya 32%.
– Banyubiru/209F (Solobalapan-Semarang Tawang) okupansinya 31%.
– Sancaka/96 (Yogyakarta-Surabaya Gubeng) okupansinya 44%.
– Taksaka Tambahan/7001 (Yogyakarta-Gambir) okupansinya 28%.
– Taksaka Tambahan/7003 (Yogyakarta-Gambir) okupansinya 25%.
– Lodaya Tambahan/7021A (Solobalapan-Bandung) okupansinya 32%.
– Lodaya Tambahan/7023 (Solobalapan-Bandung) okupansinya 29%