SOLOPOS.COM - Pemimpin Cabang Bulog Soloraya, Andy Nugroho ketika ditemui wartawan selepas acara gerakan pangan murah di Lapangan Losari Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (28/11/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SOLO — Pimpinan Cabang Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Solo, Andy Nugroho menyebut stok beras gudang Bulog sebesar 12.000 ton beras.

Angka tersebut diklaim cukup memenuhi kebutuhan beras warga Soloraya hingga musim panen berikutnya.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Kami belum serap karena memang belum panen raya, tapi kalau secara stok masih bisa dikatakan lebel aman,” terang Andy saat dihubungi wartawan, pada Kamis (15/2/2024).

Pihaknya mengaku selalu menjaga stok beras minimal 10.000 ton. Ihwal kekosongan stok beras di beberapa toko ritel, menurut Andy hal ini karena dampak belum adanya panen gabah di tingkat petani.

“Jadi harga di pasaran yang naik, kami selanjutnya isi supaya pasokannya tetap berimbang. Jadi tidak terjadi kelangkan, kami isi baik yang beras stabilisasi pasokan dan harga pangan [SPHP] terus yang medium,” kata dia.

Andy menyebut saat ini juga kedatangan beras impor agar menjaga ketersediaan stok. Beras impor, lanjut dia, saat ini berjumlah 10.000 ton dari total stok yang ada.

“Kami hanya menerima tapi selama ini menerima secara rutin. Nanti panen kemungkinan berhenti dulu itu kami akan menyerap yang panen dari petani lokal,” terang Andy.

Tingginya harga beras saat ini menurut Andy karena belum memasuki panen raya. Dia memprediksi panen raya akan terjadi pada Maret 2024 mendatang.

“Ditahun-tahun sebelumnya itu siklusnya pasti gitu. Sebelum panen itu pasti harga puncak, nanti setelah panen dia akan serta-merta harga turun perlahan,” terang Andy.

Andy menguraikan saat ini harga gabah kering di petani rata-rata seharga Rp8.000/kg. Angka ini mengalami kenaikan yang membuat harga beras tinggi. Harga gabah kering sebelumnya berkisar Rp7.775/kg.

Untuk menekan harga beras makin melejit, pihaknya rutin menyuplai ritel-ritel modern di wilayah Soloraya, seperti Transmart, Hypermart, dan Indogrosir.

Pemerintah memutuskan untuk mengimpor 1,6 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan domestik akibat mundurnya masa panen selama dua bulan.

“Seharusnya pada Maret-April itu sudah panen raya, sekarang mundur ke April, Mei, dan Juni, sehingga produksi menurun dan pemerintah kemarin memutuskan untuk melakukan impor,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (14/2/2024) seperti dilansir Antaranews.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya