Bisnis
Kamis, 3 Agustus 2023 - 15:05 WIB

Bukan untuk Kerja, Mayoritas Masyarakat Gunakan Internet untuk Main TikTok

Dwi Rachmawati  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengguna TikTok. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Mayoritas masyarakat Indonesia tidak menggunakan internet untuk keperluan pekerjaan. Mayoritas masyarakat Indonesia justru menggunakan internet untuk aplikasi hiburan seperti TikTok.

Hal itu dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. “Ternyata lebih banyak digunakan untuk akses medsos [media sosial], main TikTok terbanyak,” ujar Ida saat membuka Symposium on Human Capital Master of Business Administration Universitas Gadjah Mada (MBA UGM), Kamis (3/8/2023). Ida mengatakan kondisi tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah dan seluruh stakeholder terkait.

Advertisement

Terutama dalam meningkatkan penggunaan akses internet untuk keterampilan digital. “Apakah kita mampu mengatasi tantangan digitalisasi ini? Saya jawab mampu, kita harus optimistis mampu,” tutur Ida.

Menurutnya, bonus demografi menjadi salah satu berkah yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan talenta digital. Penduduk usia produktif hingga tahun 2035 disebut akan jauh lebih besar daripada penduduk usia nonproduktif.

Ida optimistis Indonesia pada 2035 akan menjadi negara dengan angkatan kerja terbanyak di kawasan Asia Tenggara dan menjadi salah satu yang terbesar di Asia. Bonus demografi harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi beban.

Advertisement

“Hanya sedikit negara yang dapat anugerah bonus demografi, hal ini harus dimanfaatkan untuk menumbuhkan perekonomian kita, berkontribusi untuk memperkuat Indonesia Emas 2045,” jelas Ida. Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani dalam pengukuhan anggota pengurus Apindo 2023-2028, Senin (31/7/2023) menuturkan bahwa industri 4.0 telah mentransformasi tatanan pekerjaan dan kebutuhan tenaga kerja masa depan.

Shinta menyebut laporan Future of Jobs Report dari World Economic Forum memprediksi 85 juta pekerjaan akan tergantikan mesin. Kendati demikian, diperkirakan ada 97 juta pekerjaan baru yang muncul dengan tren baru seperti digitalisasi ekonomi.

Oleh karena itu, Shinta berujar bahwa beban demografi hanya bisa diubah menjadi bonus demografi jika tingkat produktivitas, pendidikan, dan keterampilan kelompok usia produktif Indonesia menjadi lebih tinggi pada periode 2020-2035.

Advertisement

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Miris! Menaker Sebut Internet Cuma Dipakai Buat Buka TikTok Cs.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif