SOLOPOS.COM - The Alana Hotel and Convention Center Solo. (Traveloka).

Solopos.com, KARANGANYAR — Operator hotel swasta nomor satu di Asia Tenggara, Archipelago International, belum melihat prospek menguntungkan membuka jaringan hotel bintang lima mereka di Solo.

Hal itu disampaikan oleh Director of Corporate Communications & PR Archipelago International Indonesia, Sari Kusumaningrum saat ditemui Solopos.com di Black Box Battle Archipelago, Kamis (15/6/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Sari menjelaskan, rencana pengembangan hotel bintang lima Archipelago International di Indonesia selanjutnya masih di Labuan Bajo. Namun mereka akan melihat perkembangan lokasi tersebut lebih lanjut.

Sari mengatakan Archipelago International lebih intens mengembangkan jaringan hotel bintang dua, tiga, dan empat. Menurutnya jauh lebih menarik mengembangkan hotel bintang empat tetapi dengan fasilitas bintang lima.

Saat ini, Archipelago International memiliki beberapa jaringan hotel bintang dua dan empat di Soloraya, antara lain The Alana Solo, Aston Solo Hotel, Fave Hotel Manahan Solo serta Fave Hotel Solo Baru.

“Kalau di Indonesia kami malah lebih intens mengembangkan jaringan hotel di kota-kota secondary, contohnya Pemanukan, Prabumulih, Purwokerto. Di sana hotel bintang lima akan sulit ditaruh, tetapi sangat potensial untuk mengembangkan hotel-hotel bintang dua sampai empat,” papar Sari.

Setelah 25 tahun berdiri, grup manajemen hotel Archipelago International telah memiliki 156 hotel tersebar hampir di seluruh dunia, antara lain di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kuba, Meksiko, Republik Dominika, Arab Saudi, Australia Spanyol, Irlandia, dan akan buka di Dubai.

Archipelago International sudah memiliki lebih dari 40.000 kamar dengan 200 lokasi di Asia Tenggara, Karibia, Timur Tengah, dan Oseania. Hal ini berdasarkan company profile yang diterima Solopos.com, Minggu (18/6/2023).

Operator swasta ini pertama kali berdiri di Indonesia dengan dibukanya hotel Aston Sudirman di Jakarta pada tahun 1997. Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan dengan membuka Kamuela Villas di Seminyak Bali bersama lima properti lain pada tahun 2007.

Ekspansi bisnis mereka terus berkembang hingga tahun 2009 berhasil membuka Fave Hotel pertama di Denpasar. Pada tahun tersebut, Archipelago International sudah memiliki 10 properti.

Setahun berikutnya, mereka berhasil membuka Quest Hotel di Semarang bersamaan dengan membuka hotel pertama di Filipina. Jumlah properti melesat hingga 25 properti.

Archipelago International membuka kantor cabang di Yogyakarta tahun 2016 dan saat itu sudah memiliki 125 properti. Kini di tahun 2023, perusahaan sudah memiliki total 350 properti dan membuka hotel pertama di Vietnam.

Menurut Sari, membangun operator hotel bukanlah hal sulit. Hanya diperlukan komitmen untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Sementara itu, General Manager Alana Hotel Solo, Sistho A. Sreshtho, mengatakan Archipelago International merupakan manajemen hotel yang cukup bagus untuk menumbuhkan kemampuan hospitality yang harus dimiliki oleh para pekerja hotel dan resorts.

“Di Archipelago [International] kemampuan saya bisa tumbuh dan lebih dihargai,” ujar Sistho saat ditemui Solopos.com, Kamis (15/6/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya