SOLOPOS.COM - Pekerja Hari Wiradi (49) memberi pakan maggot di rumah budidaya maggot di Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (2/7/2023). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO — Pembudidaya maggot asal Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Hari Wiradi, Minggu (2/7/2023), mengatakan selama ini permintaan maggot juga cukup besar.

Selain untuk mengatasi isu sampah, maggot juga berpoteni menghasilkan cuan. Maggot banyak dibutuhkan peternak ayam dan lele sebagai pakan penganti atau untuk campuran pakan pabrik.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

Ia mengaku banyak mendapatkan pesanan dari peternak-peternak Soloraya, bahkan ada yang meminta 50 kg per pekan. Namun ia mengaku belum mampu membudidayakan dalam skala besar, karena keterbatasan lahan.

Untuk memulai budi daya bisa dimulai dari telur maggot. Saat ini telur maggot marak dijual di marketplace dengan harga berkisar Rp2.500/gram atau Rp2,5 juta/kg.

Maggot untuk pakan bisa dijual dengan harga Rp7.000 hingga Rp10.000 per kg. Sementara itu untuk maggot kering bisa jual hingga harga Rp50.000/kg.

Ia mengaku banyak mendapatkan pesanan dari peternak-peternak Soloraya, bahkan ada yang meminta 50 kg per pekan. Namun ia mengaku belum mampu membudidayakan dalam skala besar, karena keterbatasan lahan.

Untuk memulai budi daya bisa dimulai dari telur maggot. Saat ini telur maggot marak dijual di marketplace dengan harga berkisar Rp2.500/gram atau Rp2,5 juta/kg.

Tentu hal ini juga menjadi potensi ekonomi besar, karena pembudidaya maggot bisa fokus mengembangkan telur maggot ini lalu dijual.

“Karena memang peternak ayam atau ikan kalau mengandalkan pelet itu enggak nutup harganya. Biasanya kemudian dicampur maggot fresh, atau bisa dikeringkan dulu,” papar Hari saat ditemui Solopos.com di rumahnya pada Minggu (2/7/2023).

Alternatif Pakan Ternak

Di tengah mahalnya pakan ternak unggas, larva jenis black soldier fly (BSF) atau maggot bisa menjadi pilihan alternatif.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah, Parjuni saat dihubungi Solopos.com, pada Minggu (2/7/2023) menjelaskan sebagai pakan ternak ayam maggot lebih tinggi protein.

“Bisa dicampur pakan ayam sebagai sumber protein yang tinggi, mudah dan murah,” ujar Parjuni.

Ia bahkan menjelaskan mencampur pakan ayam produk pabrik dengan maggot bisa menekan biaya harga pokok penjualan (HPP).

Pembudidaya maggot asal Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Hari Wiradi, 49, menjelaskan selama ini maggot banyak dibutuhkan peternak ayam dan lele sebagai pakan penganti atau untuk campuran pakan pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya