Bisnis
Minggu, 27 Maret 2022 - 09:30 WIB

BTPN Kuatkan Layanan Digital, Ini Strateginya

Bayu Jatmiko Adi  /  Muhammad Khadafi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi digitalisasi (Freepik)

Solopos.com, DENPASAR – Penguatan layanan digital akan dilakukan PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) pada tahun ini. Salah satu Langkah yang akan diambil adalah dengan meluncurkan aplikasi dan mendirikan perusahaan modal ventura.

Baca Juga: Laba Rp1,6 Triliun, Ternyata Ini Resep Maybank

Advertisement

Direktur Keuangan BTPN Syariah, Fachmy Achmad, mengatakan sepanjang 2021 merupakan periode penguatan pondasi digital perusahaan. “2021 adalah pondasi digital. Tahun 2022 kami rolling out,” kata Fachmy di sela kunjungannya ke Bali belum lama ini.

Dia mengatakan implementasi layanan digital BTPS tidak bisa mengikuti perkembangan tren. Hal ini menjadi alasan perusahaan tidak menerapkan digitalisasi kepada nasabah secepat bank lain.

Advertisement

Dia mengatakan implementasi layanan digital BTPS tidak bisa mengikuti perkembangan tren. Hal ini menjadi alasan perusahaan tidak menerapkan digitalisasi kepada nasabah secepat bank lain.

Baca Juga: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Luar Biasa, Ini Buktinya

Diketahui, industri perbankan sudah gencar menerapkan digitalisasi kepada nasabah sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan sejumlah bank sudah menjadi bank digital murni tanpa memiliki kantor cabang. Dia menjelaskan BTPS memiliki fokus bisnis menyalurkan pembiayaan ultra mikro dengan menyasar debitur yang berada di wilayah tier 3 dan tier 4.

Advertisement

Baca Juga: Bank Mandiri Optimistis Volume Kredit Sindikasi Meningkat

Selanjutnya, Fachmy menjelaskan perusahaan modal ventura yang akan didirikan akan memiliki perbedaaan. Perusahaan tersebut akan memiliki kemitraan yang lebih dalam. “Penyertaan modal ke partner, jadi kami memiliki kendali,” kata dia. Terkait hal tersebut, BTPS saat ini  tengah menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun dalam hal penguatan layanan digital, BTPN mengklaim telah memiliki kecukupan modal. Hal ini terlihat dari rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 58,15 per Desember 2021.

Advertisement

Baca Juga: OJK: Bank Wakaf Mikro Salurkan Pembiayaan Rp87,2 Miliar Per Maret 2022

Sementara itu, BTPS membukukan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun per 31 Desember 2021. Capaian itu tumbuh 71,35% dibandingkan dengan laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp855 miliar. Perolehan laba ditopang oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik 21% secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp4,27 triliun.

Di sisi lain, beban operasional lainnya menyusut dari Rp2,42 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp2,39 triliun per 31 Desember 2021. Hasilnya, laba operasional naik 68% yoy menjadi Rp1,88 triliun.

Advertisement

Berita ini sudah tayang di Bisnis.com dengan judul: Intip Strategi Digital BTPN Syariah (BTPS) Tahun Ini

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif