Solopos.com, SOLO — Salah satu pengusaha di Kampung Shuttlecock, Makam Bergolo, Serengan, Kecamatan Serengan, Solo, Tika, memutuskan menjadi agen BRILink sejak 2022 silam.
Perluasan layanan BRI agar dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara realtime tersebut cukup menguntungkan baginya maupun pengusaha lain di kampungnya.
Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
Menggunakan BRILink Mobile, Tika, biasanya melayani sejumlah transaksi yang dibutuhkan nasabah. Mulai dari transfer, jual beli pulsa, pembayaran listrik, BPJS, dan sejumlah tagihan.
Transaksi yang biasa dilakukan yakni pembayaran tagihan utang bulanan para nasabah. “Paling laris pembayaran listrik atau BPJS. Banyak yang tanya Tarik tunai juga, tapi saya belum ada,” kata Tika.
Maklum, di kampung Makam Bergolo tersebut cukup banyak warga yang memiliki pinjaman pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Mereka memanfaatkan fasilitas BRILink Mobile untuk membayaran tagihan per bulan.
Transaksi juga lebih fleksibel karena bisa dilakukan mulai pagi hingga malam hari. Dalam sehari, biasanya ada 10 transaksi yang dia layani.
“Tetangga tau kalau pagi saya kerja di pabrik siang jemput anak. Jadi kadang mereka kirim WA, minta tolong dibayarkan atau transfer. Malamnya baru ke rumah untuk bayar. Jadi lebih mudah buat mereka,” kata Tika.
BRILink membuat para nasabah tak perlu lagi antre lama ke kantor BRI jika mau bertransaksi. Semuanya cukup dilakukan di rumah Tika dengan waktu lebih fleksibel. Pembayaran jasanya juga cukup murah mulai Rp5.000 sekali transaksi.
Produk kredit atau pinjaman ultra mikro bernama kredit cepat (kece) juga sering dimanfaatkan oleh tetangganya. Kece cukup membantu nasabah masyarakat ultra mikro yang ingin mengembangkan usahanya namun tak memiliki agunan.
“Yang manfaatin ya tetangga atau teman yang punya usaha warung misalnya. Mereka mau mengembangkan usaha, lalu pinjam Kece,” kata Tika.
Sebelumnya, Tika pernah berhasil menggaet 20-an anggota kredit Kece dengan jumlah pinjaman modal maksimal Rp5 juta per orang.
Pada masa Pilpres beberapa bulan lalu para nasabah mengalami kesulitan membayar tagihan karena usaha yang mereka lakoni sepi pembeli.
Jumlah nasabah Kece di tempatnya saat ini tersisa delapan orang. “Ini sisa 8 orang dan mau lunas semua. Selepas ini semoga ramai lagi [pinjaman Kece],” harapnya.
Salah satu pengusaha shuttlecock di kompleks Malam Bergolo, Sarno, 59, mengakui kemudahan transaksi dengan adanya BRILink.
Warga jadi tak perlu repot untuk ke kantor BRI jika ingin bertransaksi. BRILink biasanya dimanfaatkan untuk membayar tagihan bulanan, bayar listrik, BPJS dan lainnya.
Transaksi di Agen BRILink Tumbuh Pesat
Branch Manager BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, saat ditemui wartawan, Senin (18/3/2024), mengatakan total agen BRIlink di BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi atau KC SOSRI mencapai 1.399.
Rinciannya yakni BRIlink mobile sebanyak 1.161, ditambah 238 agen yang bisa melakukan tarik tunai menggunakan mesin EDC.
Secara umum, perkembangan transaksi per bulan meningkat. Pihaknya juga rajin melakukan mapping per kelurahan. Total transaksinya mencapai 118.237 dengan menghasilkan feebase 346 juta.
Berdasarkan catatan mereka, layanan yang sering digunakan yakni transfer sesama BRI. Sedangkan layanan yang minim digunakan oleh nasabah yaitu pembelian, pembayaran tagihan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Selementara itu, kerja sama mitra agen BRILink dilakukan berdasarkan beberapa syarat khusus. Salah satunya yakni tidak ada agen BRILink lainnya pada radius 500 meter.
Faktor usaha dan modal juga jadi salah satu pertimbangan. “Agen bisa mendapatkan keuntungan dengan sistem sharing fee dengan BRI dan agen mengambil keuntungan tunai sesuai dengan ketentuan batas maksimal tarik di agen BRIlink,” tambahnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
