SOLOPOS.COM - Informasi tentang agenda BRI Microfinance Outlook 2024 yang akan berlangsung 7 Maret 2024 mendatang. (Istimewa/BRI)

Solopos.com, JAKARTA–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menyelenggarakan BRI Microfinance Outlook 2024 yang akan berlangsung 7 Maret 2024 mendatang.

BRI Microfinance Outlook kali ini membahas strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan mengoptimalkan peran UMKM sebagai driver pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat mengurangi ketimpangan pendapatan dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan BRI Microfinance Outlook 2024 akan mengusung tema Strengthening Financial Inclusion Strategy: Microfinance Role in Increasing Sustainable and Inclusive Economic Growth.

“BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong inklusi keuangan guna mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelasnya melalui keterangan resmi yang dikutip Senin (26/2/2024).

BRI Microfinance Outlook 2024 merupakan event tahunan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertujuan membahas peran UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kegiatan ini dikemas dengan konsep kegiatan seminar yang terdiri dari dua sesi diskusi dan menghadirkan pembicara dari kalangan expert, profesional, serta pemerintah.

Acara tersebut akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo (dalam tahap konfirmasi), Menteri BUMN Erick Thohir (dalam tahap konfirmasi), Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Deputi Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyastuti serta Direktur Utama BRI Sunarso, dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.

Dalam acara tersebut juga terdapat pakar ekonomi dunia yang turut hadir, di antaranya Managing Director of The KIT Knowledge Unit Mayada El-Zoghibi, ADB Country Director for Indonesia Jiro Tominaga, serta Research Affiliate at Harvard University Beatriz Armendariz.

Untuk tahun ini, BRI Microfinance Outlook 2024 mengusung tema terkait inklusi keuangan karena dalam tiga dekade terakhir sejak tahun 1993, Indonesia telah berada dalam kelas negara berpendapatan menengah.

Gill & Kharas (2007) menyebut kondisi ini sebagai jebakan pendapatan menengah/middle income trap, yaitu situasi di mana suatu negara bertahan dalam kelas pendapatan menengah pada waktu yang lama dan gagal untuk menuju negara berpendapatan tinggi.

Sunarso mengungkapkan terdapat berbagai tantangan dalam aspek pembangunan, salah satunya adalah dalam hal akselerasi peningkatan inklusi keuangan. Karena peran krusial inklusi keuangan tersebut, BRI menetapkan visi untuk menjadi The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025.

“Salah satu visi Champion of Financial Inclusion ini dimiliki BRI karena perusahaan memandang pentingnya peningkatan inklusi keuangan dilakukan agar kesejahteraan masyarakat terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] dapat meningkat dalam hitungan tahun,” ujarnya.

Melalui visi ini, BRI sebagai grup perbankan berupaya menjadi institusi jasa keuangan yang berperan dalam peningkatan serta perluasan nilai bagi seluruh lapisan masyarakat. Penciptaan nilai itu bukan hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga berupa kontribusi sosial terhadap lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya