Bisnis
Selasa, 26 September 2023 - 17:31 WIB

BRI Komitmen Lawan Krisis Perubahan Iklim dengan Ikut Transaksi Bursa Karbon

Brand Content  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto (kiri) bersama Brand Ambassador BRI, Cinta Laura Kiehl. (Istimewa/BRI)

Solopos.com, JAKARTA — Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (29/9/2023). Perdagangan karbon ini merupakan bentuk kontribusi nyata Indonesia dalam melawan krisis perubahan iklim.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 31,89% dengan usaha sendiri dan sebesar 43,20% dengan bantuan internasional sebagaimana dinyatakan melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) pada 23 September 2022. Rencananya, hasil perdagangan karbon melalui mekanisme bursa karbon ini akan diinvestasikan kembali oleh Pemerintah untuk proyek-proyek pengurangan emisi demi tercapainya target Pemerintah yang telah ditetapkan.

Advertisement

Bank Rakyat Indonesia atau BRI secara pro-aktif berpartisipasi dalam menyukseskan perdagangan karbon perdana hari ini. Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto, mengungkapkan Perseroan ingin menjadi role model bagi seluruh stakeholders dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia.

“Krisis perubahan iklim yang saat ini kita alami bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu, partisipasi BRI pada perdagangan karbon perdana hari ini merupakan bentuk komitmen serta kontribusi kami dalam menangkal dampak perubahan iklim tersebut.” ujarnya.

Selain itu, lanjut Solichin, BRI telah memonitor emisi karbon perusahaan sejak 2020. “Dalam pengelolaan emisi karbon, BRI mengadopsi global standar science-based target initiatives (SBTi) yaitu dengan mengimplementasikan inisiatif yang secara langsung dapat menurunkan emisi, seperti pengadaan kendaraan listrik, pemasangan solar panel, penggunaan teknologi lain yang rendah emisi, serta melakukan dukungan secara finansial dan non-finansial yang dibutuhkan nasabah sehingga transisi ekonomi dapat dilakukan” tambahnya.

Advertisement

Selama ini, Perseroan telah melakukan pembiayaan berkelanjutan yang terdiri dari pembiayaan kepada UMKM dan sektor hijau. Khusus untuk kredit kepada sektor hijau, BRI telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp79,4 triliun pada akhir Kuartal II 2023. Sementara itu dari sisi pendanaan, BRI telah menerbitkan Green Bond 2022 senilai Rp5 triliun dan Sustainability Bond 2019 senilai USD500 juta.

Dari sisi operasional, BRI mulai bertransisi menggunakan kendaraan listrik yang saat ini jumlahnya telah mencapai 97 mobil listrik dan 90 motor listrik sebagai kendaraan operasional kantor (data per Agustus 2023). BRI juga telah memiliki stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Lingkungan Kantor Pusat BRI. Selain itu, sebanyak 31 unit kerja BRI telah menggunakan panel surya sebagai alternatif penggunaan listrik.

“Berbagai aksi nyata yang dilakukan oleh BRI diharapkan dapat mendukung terciptanya bisnis yang berkelanjutan dan dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan BRI menjadi role model dalam penerapan sustainable banking terdepan di Indonesia,” pungkas Solichin.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif