Bisnis
Minggu, 23 Januari 2022 - 20:43 WIB

BRI Jadikan Kelompok Wanita Tani Hidroponik di Bali Jadi Percontohan

Bc  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala yang berlokasi di Jalan Ratna, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali menjadi salah satu bukti nyata CSR BRI membantu pemberdayaan kelompok perempuan. (Istimewa)

Solopos.com, DENPASAR — Pemberdayaan menjadi kunci mengangkat peran perempuan agar mampu berkarya dan
berdikari.

Keterlibatan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan memiliki banyak fungsi, seperti mencapai kesetaraan dalam segala bidang serta meningkatkan kapasitas perempuan untuk memperoleh akses terhadap sumber daya dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi perempuan, sehingga perempuan tersebut dapat lebih baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya.

Advertisement

Bukti nyata yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia yang ikut ambil bagian mewujudkan perempuan berdikari, melalui Bantuan Pemberdayaan Kelompok Perempuan. Bantuan program berupa pemberian pelatihan dan peralatan usaha bagi Komunitas Perempuan di satu wilayah.

Salah satu bukti nyata bantuan pemberdayaan kelompok perempuan BRI adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala yang berlokasi di Jalan Ratna, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Advertisement

Salah satu bukti nyata bantuan pemberdayaan kelompok perempuan BRI adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala yang berlokasi di Jalan Ratna, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Baca Juga: KPR BRI Virtual Expo Banjir Peminat, Kredit Rumah Tembus Rp1 Triliun

KWT ini mendulang juara pertama program Bantuan Pemberdayaan Kelompok Perempuan BRI yang diikuti 18 KWT lain dari berbagai daerah di Indonesia.

Advertisement
Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala yang berlokasi di Jalan Ratna, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali menjadi salah satu bukti nyata CSR BRI membantu pemberdayaan kelompok perempuan. (Istimewa)

“Walaupun hidup di lingkungan urban dengan daerah perkotaan yang sudah padat dengan bangunan dan penduduk tapi kita tetap bisa bertani. Saya menginisiasi hidroponik supaya ibu-ibu di sini walaupun tidak punya lahan dan nggak punya halaman namun tetap dapat bisa bercocok tanam,” kata Andriana.

Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota KWT Kota Pala terus bertambah menjadi 25 orang. Para anggota memiliki tugas masing-masing.

Sebanyak 6 orang mengurusi bagian produksi, produk turunan dari tanaman hidroponik seperti bayam, pokcoy, dan sebagainya. Sementara sisanya bertugas merawat kebun.

Advertisement

Baca Juga:  3 Taman Dibangun Pakai Dana CSR BRI, BPJS Ketenagakerjaan, dan Pertamina

Andriana mendengar kabar bahwa BRI pernah memberikan bantuan kepada kelompok wanita di daerah perkotaan, berupa sarana dan prasarana urban farming. Dari sini, KWT Kota Pala mendaftarkan diri, lalu pihak BRI memberikan bantuan dari CSR BRI Peduli.

“Kami membangun green house dan lokasi tanah berada di fasilitas umum ya. Jadi kami membangunnya di samping kantor di halaman kantor desa. Selain itu kami juga ada vertical culture jadi tanamannya kami atur ke atas untuk menghemat lahan,” ucapnya.

Advertisement

Perempuan berusia 39 tahun ini mengaku senang karena KWT Kota Pala kemudian menjadi percontohan bagi warga sekitar. Bercocok tanam itu tidak melulu harus memiliki lahan yang luas.

Tanah yang sempit pun masih bisa menghasilkan pangan melalui teknik hidroponik yang bebas pestisida.

Bantuan Lanjutan BRI

Melihat perkembangan KWT Kota Pala yang cukup baik, BRI memberikan bantuan tahap kedua untuk pengembangan industri inkubasi bisnis. Sebesar 30% dana digunakan untuk workshop inkubasi bisnis, sedangkan 70% untuk pengadaan alat-alat produksi makanan.

Tak hanya itu, BRI menjadikan KWT Kota Pala sebagai klaster. KWT Kota Pala mendapatkan pendampingan langsung serta dibina secara industri ekonominya berupa konsultasi penentuan harga eceran tertinggi (HET) untuk produk turunan.

Baca Juga: CSR BANK: BRI Syariah Hijaukan Hutan di Wonogiri

“Kami dijadikan klaster oleh BRI, dengan pendampingan dari BRI, kita dibantu dari aspek industri ekonominya berupa konsultasi HET untuk produk turunan yang kami buat,” katanya.

Manfaat lain yang didapatkan KWT Kota Pala dari BRI, yakni para anggota yang berjumlah 25 orang tersebut bisa mengajukan kredit maksimal Rp10 juta hanya dengan bunga 3% per tahun tanpa jaminan.

Andriana berharap, ke depannya KWT Kota Pala bisa menginspirasi warga sekitar dan masyarakat secara luas.

“Berharap bisa menginspirasi ke warga desa kami, sesuatu yang kami kerjakan dengan tulus pasti akan mendapatkan hasil yang tidak pernah kita sangka sebelumnya, kami tidak menyangka bisa mendapat bantuan dari BRI sebanyak dua kali dan menjadi juara nasional,” tutup Andriana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif