Bisnis
Selasa, 7 Juni 2022 - 20:35 WIB

BRI Dorong Inklusi Keuangan untuk Wujudkan Pemerataan Ekonomi

Bc  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BRI dorong inklusi keuangan. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA-PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI dorong terwujudnya inklusi keuangan. Hal ini lantaran emiten berkode saham BBRI itu menyadari betul bahwa hal tersebut dapat mendorong pemerataan kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

Visi  tersebut memang sejalan dengan visi pemerintah yang mencanangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024. Merujuk data survei tiga tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan pada 2019 baru mencapai 76,19% atau meningkat dari 67,8% pada 2016.

Advertisement

Menurut Direktur Utama BRI Sunarso untuk mendorong demi terwujudnya peningkatan inklusi keuangan tersebut harus pula diiringi dengan peningkatan literasi keuangan. Di mana menurut data OJK literasi keuangan baru mencapai 38,03% pada 2019, meningkat dari 29,7% pada 2016.

“Kita harus buat gerakan sistematis yang tersistem dalam organisasi, kemudian orang-orangnya kita berikan target bahwa kamu harus mendidik sekian orang dan lain-lain. Itu bagian daripada upaya kita meningkatkan financial literasi index,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Solopos.com pada Selasa (7/6/2022).

Advertisement

“Kita harus buat gerakan sistematis yang tersistem dalam organisasi, kemudian orang-orangnya kita berikan target bahwa kamu harus mendidik sekian orang dan lain-lain. Itu bagian daripada upaya kita meningkatkan financial literasi index,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Solopos.com pada Selasa (7/6/2022).

Untuk mewujudkan hal tersebut setidaknya BRI memiliki 3 strategi utama. Pertama, mengembangkan Agen BRILink menjadi 600.000 hingga akhir 2022 dari sekitar 530.000 agen di seluruh Indonesia hingga kuartal I/2022.

Baca Juga: BRI (BBRI) akan Tambahi Modal PT BSI (BRIS) Lewat Rights Issue

Advertisement

Kedua, BRI pun akan mengembangkan digital advisor atau penyuluh digital. Dengan tugas mengajari masyarakat untuk buka rekening dan bertransaksi secara digital, serta mengajarkan masyarakat melakukan pengamanan agar terhindar dari kejahatan digital. Menurutnya, penyuluh digital tersebut adalah salah satu ujung tombak keberhasilan digitalisasi BRI. Dengan demikian akan terjadi akselerasi peningkatan literasi keuangan secara digital di kalangan nasabah.

Ketiga, BRI berupaya secara konsisten mengembangkan ekosistem bisnis secara digital. Sehingga transaksi keuangan harian nasabah terus-menerus dilakukan secara digital, untuk menjamin keberlanjutan dari proses keuangan digital di masa depan.
Seperti BRImo yang merupakan super apps keuangan digital BRI.

Baca Juga: Komitmen Kuat, 65% Portofolio Kredit BRI Implementasikan Prinsip ESG

Advertisement

BRImo adalah layanan mobile banking terlengkap dengan lebih dari 100 fitur yang siap melayani berbagai kebutuhan nasabah. Ada pula BRISPOT sebagai aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit konsumer yang selama ini meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Ekonomi Yang Lebih Tangguh

Sunarso di sela-sela acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, mengatakan inklusi keuangan yang banyak melibatkan kontribusi dari berbagai pelaku usaha disebut inclusivity. Kondisi tersebut, kata dia, akan lebih baik dibandingkan dengan hanya berfokus pada pelaku usaha tertentu, misalnya pelaku usaha besar atau korporasi.

Advertisement

Sunarso pun menyebut, inclusivity dapat mendorong kondisi ekonomi yang lebih tangguh. Sebabnya di masa mendatang tantangan ekonomi akan lebih besar. Dia menjelaskan globalisasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: BRI Punya 130 Juta Nasabah, Total Tabungan Tembus Rp485 Triliun

Namun, saat ini terdapat pula kecenderungan terjadi fragmentasi dalam skala regional bahkan domestik. Hal itu diperkirakan dapat mengganggu laju pertumbuhan ekonomi global. Faktor utama yang mendorong terjadinya fragmentasi tersebut antara lain, pandemi Covid-19, juga konflik geopolitik yang menyebabkan trade dispute yang mengganggu global supply chain.

“Oleh karena itu, kontribusi aktif BRI dalam pencapaian inklusi keuangan di Indonesia akan semakin memastikan keberlanjutan bisnis BRI ke depan. Sehingga BRI akan tetap memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh stakeholder-nya,” pungkas Sunarso optimististis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif