SOLOPOS.COM - Direktur Utama BRI Sunarso (kanan atas) dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Solo, Senin (13/3/2023).(Tangkapan Layar Zoom)

Solopos.com, SOLO — Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham yang sudah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dijelaskan buyback saham ini dengan jumlah nilai nominal sebesar-besarnya Rp1,5 triliun.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

“Buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasio kepemilikan saham BBRI oleh pekerja, sehingga diharapkan dapat meningkatkan sense of ownership pekerja terhadap BRI dan mendorong kontribusi Pekerja BRI agar lebih optimal dalam pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan,” kata dia dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Solo, Senin (13/3/2023).

Dia menyebutkan proses pembelian kembali saham ini akan dilakukan secara bertahap dan sumber dana yang digunakan berasal dari kas internal perseroan. Program kepemilikan saham pekerja ini dialokasikan dalam bentuk employee stock allocation yang akan diberikan berdasarkan capaian kinerja.

Lalu untuk saham direksi dan dewan komisaris bisa sebagai insentif tahunan, jangka panjang dan lainnya yang dibayar dalam bentuk saham.

Sunarso mengatakan, buyback ini digelar pada saat harga saham BBRI sedang murah. Oleh karena itu, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi BRI untuk menyerap saham atau buyback saham.

Apalagi buyback dilakukan untuk meningkatkan kepemilikan saham BBRI untuk para pekerja. Sehingga pekerja lebih semangat dan kinerja lebih optimal.

Dijelaskan, saat ini kepemilikan saham BBRI oleh karyawan BRI masih dibawah 1%. Ke depannnya diharapkan jumlah ini bisa meningkat hingga 2%. Apalagi untuk kategori bank sebesar BRI dengan jumlah karyawan yang mencapai ratusan ribu orang.

“Buyback kita lakukan pada saat harga sahamnya terjangkau dan kita berikan ke karyawan untuk meningkatkan engagement. Kita lakukan itu memang untuk diberikan ke karyawan dan kita lakukan pada saat saham undervalue supaya belinya pas murah,” ujar Sunarso.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu menyebutkan aksi buyback saham ini tidak akan memengaruhi kinerja perusahaan.

“Ini jadi challenge bagi kami sebagai manajemen BRI agar bisa menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitable,” jelas dia.

Dalam RUPST kali ini, BRI membagikan dividen Rp 43,5 triliun jumlah ini merupakan 85% dari laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tahun 2022.

Selain soal rencana buyback saham,   RUPST BRI pada Senin (13/3/2023) hari ini juga memutuskan untuk menunjuk Irjen Kementerian Keuangan Awan Nurmawan Nuh sebagai Komisaris BRI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya