SOLOPOS.COM - Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Handayani, saat acara literasi rutin Diskusi Taman BRI mengangkat tema Personal Financial Management pada Rabu (12/10/2022). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Kondisi ekonomi saat ini semakin menantang sehingga masyarakat harus lebih disiplin mengatur keuangan atau personal financing management.

Setidaknya ada dua tantangan ekonomi, yakni inflasi global dan ancaman krisis pangan & energi karena konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. Nah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membagikan tips mengatur keuangan atau personal financing management.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Handayani, mengatakan masyarakat perlu melakukan financial check up di mana alokasi dana darurat kian diperhatikan.

Instrumen likuid, seperti tabungan yang dapat menjadi dana darurat untuk 6-12 bulan perlu diperpanjang 12-24 bulan ke depan. Dengan memperpanjang dana darurat, masyarakat dapat memilih instrumen term deposit atau surat berharga negara (SBN).

“Karena itu SBN dijamin 100%, yang ada windows-nya. Anda bisa menjual di secondary market dan itu likuid. Maka kami juga [akan] membahas [Obligasi Negara Ritel] ORI022,” ujarnya dalam acara literasi rutin oleh BRI, yakni Diskusi Taman BRI mengangkat tema Personal Financial Management pada Rabu (12/10/2022).

Baca Juga : Holding Ultra Mikro Sukses Mengintegrasikan 23,5 Juta Nasabah

ORI022 merupakan instrumen keuangan yang dijamin pemerintah. Surat Berharga Negara itu bisa menjadi alternatif pilihan investasi yang dapat diandalkan.

Menurut Handayani, berinvestasi pada instrumen ORI bisa dimulai dari nominal Rp1 juta. Masyarakat dapat mengalokasikan dana darurat untuk membeli Surat Berharga Negara dengan tenor kategori menengah.

Tidak Terburu-buru

Namun, Handayani juga mengimbau masyarakat bijak sehingga tidak terburu-buru memilih instrumen investasi yang bersifat high risk high return yang tidak dijamin negara karena memiliki risiko relatif tinggi.

“Maka pengelolaan keuangan menjadi penting, termasuk pemahaman alokasi. Saya sampaikan bahwa mengelola aset itu tidak perlu jadi kaya raya dulu. Yang perlu dilakukan adalah memastikan ketika memiliki penghasilan dari gaji, disiplin melakukan alokasi,” terang Handayani.

Baca Juga : Bukti Nyata! Inisiatif Transformasi Digital BRI Sukses Kerek Inklusi Keuangan

Setelah rutin melakukan financial check up dan dana darurat sudah mencukupi, lanjutnya, harus ditindaklanjuti dengan alokasi untuk perencanaan yang lebih panjang.

“BRI memiliki super Apps BRImo yang memungkinkan Anda membuat keputusan untuk mengubah pola perencanaan keuangan. Mengalihkannya dari instrument satu ke instrument keuangan lain. Misalnya dari tabungan ke instrumen lain atau sebaliknya,” tutur dia.

“Maka itu bisa dilakukan kapan saja melalui aplikasi Super Apps BRImo. Jadi dengan adanya BRImo ini semuanya menjadi lebih gampang,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu hadir Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara Direktorat Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Chandra A. S. Wibowo, dan Direktur Keuangan Bank Raya Indonesia yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun), Akhmad Fazri.

Hal senada disampaikan Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara Direktorat Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Chandra A. S. Wibowo.

Baca Juga : G20 SOE Conference: Profesor Harvard Apresiasi Peran BRI Pacu Inklusi Keuangan

Chandra mengungkapkan bahwa berinvestasi harus legal dan logis. Oleh karena itu pemerintah menerbitkan salah satu instrumen investasi bagi masyarakat yaitu SBN Retail. Salah satu produknya ORI022.

Karakteristik ORI022

ORI022 memiliki karakteristik dijamin pemerintah dan pembayaran kupon maupun pokoknya dijamin Undang-Undang Surat Utang Negara. Selain itu risiko gagal bayar sangat kecil.

Karakteristik berikutnya ORI022 memiliki rate yang menguntungkan dan kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi sejenis. ORI022 aman bagi masyarakat Indonesia karena mudah diakses.

“Ternyata dari penjualan SBN Retail sejauh ini komposisi investor generasi milenial cukup mendominasi sebesar 40%. Kami berharap tren ini terus berlanjut sehingga Indonesia bisa meraih kemandirian pembiayaan dalam pembangunan,” ujar Chandra.

Baca Juga : Resesi Mengancam, Dirut BRI Tegaskan Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Direktur Keuangan Bank Raya Indonesia, Akhmad Fazri, mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebut pertumbuhan nasabah individual meningkat pesat, terutama setelah pandemi Covid-19.

Saat ini investor individual di pasar modal mencapai 7,48 juta. Jumlah tersebut meningkat signifikan terutama pada 2 tahun terakhir. Hal ini seiring dengan kepemilikan surat berharga oleh nasabah investor individual semakin meningkat.



Hampir 60% nasabah Capital Market usianya di bawah 30 tahun. Walaupun secara nominal investasi relatif kecil, tetapi hal ini menunjukkan kesadaran generasi muda saat ini terhadap investasi semakin baik.

“Jadi, kebutuhan nasabah ini semakin tinggi seperti tadi yang disampaikan datanya. Anak-anak muda itu sekarang sudah melek investasi. Di capital market pertumbuhannya sudah luar biasa. Di surat berharga juga pertumbuhannya sangat signifikan. Tentunya BRI Group akan terus memanfaatkan kebutuhan-kebutuhan nasabah melalui layanan-layanan yang kami sediakan,” pungkasnya.

Baca Juga : Jos! BRI Raih 2 Penghargaan Best Bank Award Tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya