Bisnis
Rabu, 17 Januari 2024 - 20:02 WIB

Branding Kota Kuliner dan MICE Dukung Perkembangan Restoran dan Hotel di Solo

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Timlo, makanan khas Solo. (Wikipedia)

Solopos.com, SOLO — Solo memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor usaha di bidang perhotelan dan restoran. Keduanya juga disebut-sebut memiliki kontribusi besar pada realisasi pajak daerah Kota Solo.

Terlebih dengan branding Solo sebagai Kota Kuliner dan Solo sebagai Kota MICE atau Meetings, Incentives, Conventions, and Events, kian mendorong tumbuhnya sektor usaha tersebut.

Advertisement

Ketua PHRI Solo, Joko Sutrisno, mengatakan branding Solo Kota Kuliner secara langsung maupun tidak langsung telah membawa dampak positif terhadap perkembangan sektor kuliner di Solo.

Dia mengatakan sebagai kota yang tidak besar, Solo memiliki keragaman kuliner yang menarik untuk dikunjungi. Menurutnya hingga saat ini banyak pelaku usaha kreatif yang mengembangkan bisnis kuliner di Solo.

Advertisement

Dia mengatakan sebagai kota yang tidak besar, Solo memiliki keragaman kuliner yang menarik untuk dikunjungi. Menurutnya hingga saat ini banyak pelaku usaha kreatif yang mengembangkan bisnis kuliner di Solo.

Baik kuliner modern, maupun kuliner khas seperti wedangan yang dipadukan dengan konsep kafe dan sebagainya. Di sisi lain, dia menilai Pembangunan infrastruktur yang sudah ada saat ini turut menguatkan sektor usaha restoran maupun hotel di Solo.

Misalnya saja dengan keberadaan jalur tol, secara langsung maupun tidak telah memudahkan masyarakat luar daerah datang ke Solo, untuk berwisata kuliner.

Advertisement

Terkait realisasi pajak yang besar dari restoran dan hotel, menurutnya hal itu juga menjadi bagian dari dampak pertumbuhan sektor restoran dan hotel. Dia berharap ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, dapat terus mendukung perkembangan sektor hotel dan restoran.

Salah satunya dengan memberikan stimulus, terutama dengan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi SDM di kedua sektor usaha tersebut.

“Bisa berupa peningkatan kompetensi untuk karyawan hotel dan restoran. Saat ini angaran untuk kompetensi sepertinya lebih banyak dari Kementerian. Pemberian bantuan terutama berkaitan dengan skill ini menurut kami penting,” lanjut dia.

Advertisement

Sementara itu, Dosen Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata Sekolah Vokasi UNS, Deria Adi Wijaya, melihat potensi restoran dan hotel di Solo semakin besar dengan perkembangan Solo sebagai Kota MICE.

Menurutnya branding Solo sebagai Creative City juga menjadi salah satu poin Solo siap menerima berbagai penyelenggaraan event bertaraf nasional maupun internasional.

“Ini mau tidak mau, sebagai salah satu penyokong berjalannya event, salah satunya adalah keberadaan hotel dan restoran,” kata dia, Rabu.

Advertisement

Selain itu, komitmen Solo untuk mengembangkan Wellness City, juga akan menambah potensi perkembangan sektor hotel dan restoran ke depan.

Keberadaan wellness tourism memungkinkan wisatawan untuk datang dengan durasi waktu yang lama sehingga akan berpengaruh pada ketersediaan akomodasi dan restoran.

Sementara beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk lebih mendukung perkembangan hotel dan restoran di Kota Solo saat ini, salah satunya adalah dengan penyelenggaraan event.

“Mungkin dalam hal ini semua stakeholder Solo wajib untuk bisa sama-sama menggarap event. Apalagi sekarang Pemkot Solo sudah mengeluarkan kalender event,” jelas dia.

Selain itu adalah perlunya menata fasilitas pendukung dalam menerima pendatang, seperti kantong parkir. Tidak ada salahnya Solo belajar dengan daerah-daerah sekitar yang telah sukses dalam menata kota agar lebih siap untuk menerima wisatawan.

Menurutnya dengan adanya kantong parkir di beberapa titik akan mempermudah dan meningkatkan kenyamanan wisatawan. Selain itu juga bisa lebih mengoptimalkan fasilitas transportasi lokal untuk mengantar wisatawan dari kantong parkir menuju destinasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif