Bisnis
Kamis, 15 Desember 2022 - 13:48 WIB

BPS: Impor Beras Didominasi "Broken Rice"

Newswire  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Beras. (Istimewa/freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras yang dilakukan Indonesia didominasi beras jenis “broken rice” atau beras hancur sebanyak 284,50 ribu ton atau 87,15 persen dari total impor beras pada Januari-November 2022.

“Khusus untuk komoditas beras, pada Januari-November 2022 impor beras kita sebanyak 326,45 ribu ton yang didominasi oleh broken rice, other than of a kind used for animal feed [selain dari jenis yang digunakan untuk pakan ternak] dengan kode HS 10064090,” kata Deputi Statistik Produksi M. Hanibullah di Jakarta seperti dilansir Antara, Kamis (15/12/2022).

Advertisement

Menurut catatan BPS, impor beras terbesar kedua yakni berjenis glotinous rice atau beras ketan sebanyak 26,23 ribu ton atau 8,03 persen dari total impor beras. Adapun jenis beras lainnya yang diimpor pada periode tersebut di antaranya other fragrant rice, basmati rice, dan hom mali rice.

Habibullah memaparkan impor beras terbesar sepanjang 11 bulan pertama di tahun ini berasal dari India dengan volume 157,97 ribu ton atau mencakup 48,49 persen dari total impor beras. Selanjutnya yakni Pakistan, di mana Indonesia mengimpor 68,72 ribu ton beras asal Pakistan atau 21,05 persen dari total impor beras.

Baca Juga: Jelang Nataru, Mayoritas Harga Bahan Pokok Kompak Naik

Advertisement

Impor beras juga dilakukan dari negara tetangga Thailand sebanyak 51,58 ribu ton atau 15,80 persen dari total impor. Sedangkan 13,58 persen impor beras berasal dan dari Vietnam sebanyak 44,34 ribu ton.

Habibullah menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih perlu mengimpor beberapa komoditas pangan strategis seperti gandum, kedelai, beras, bawang putih, dan daging jenis lembu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif