SOLOPOS.COM - BPJS Ketenagakerjaan. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO — Kecamatan Banjarsari, Solo, menjadi pilot project program peningkatan kepesertaan BPJS Ketenagakarjaan kelompok Bukan Penerima Upah (BPU) melalui konsep corporate social responsibility (CSR).

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surakarta, Tonny W.K., mengatakan saat ini pihak terus mendorong peningkatan jumlah kepesertaan dari kelompok BPU.  Dia juga mengajak semua pihak untuk berperan dalam upaya tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada sesama.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Kalangan masyarakat yang masuk kelompok BPU meliputi masyarakat yang tidak mendapatkan upah dari perusahaan atau yang tidak bekerja di perusahaan. Di antaranya ada dari kalangan wirausaha, freelancer dan kerja paruh waktu, supeltas dan lainnya.

Pihaknya mengapresiasi pemerintah Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, yang telah berupaya mendorong masyarakatnya kelompok BPU untuk masuk dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Terlebih dalam upaya itu, pihak pemerintah kecamatan tersebut melakukan terobosan yang menurutnya baik. Pihak kecamatan juga melibatkan para pelaku usaha di wilayahnya untuk ikut berpartisipasi membantu masyarakat di sekitar lokasi usahanya.

“Jadi di Kecamatan Banjarsari ini baru kami buat pilot projects. Dari pihak kecamatan mengajak perusahaan-perusahaan yang ada di wilayahnya untuk mengkaver, entah lima orang atau berapa orang di lingkungan tempat usaha itu. Menurut saya ini bagus,” kata dia, Rabu (27/12/2023).

Dia berharap ketika program tersebut bisa berjalan baik, bisa juga dijalankan di daerah-daerah lain. Menurutnya untuk peserta BPU yang masuk dari Kecamatan Banjarsari saat ini sudah di atas 400 perserta.

Sementara itu Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro, kepada Solopos.com, Kamis (28/12/2023), mengatakan program untuk mendorong kelompok BPU masuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan telah diawali di lingkungan pemerintahan kecamatan.

Setiap peserta PKL, KKN atau magang di kecamatan, diwajibkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dia mengatakan belum lama ini pihaknya menerima sekitar 560 peserta PKL atau KKN dari perguruan tinggi, yang semuanya diwajibkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Biaya kepesertaan bisa ditanggung pihak kampus atau mandiri.

Selain itu saat ini pihaknya tengah mengupayakan agar masyarakat yang bekerja bukan penerima upah, seperti yang ada di sekitar Masjid Sheikh Zayed atau lainnya, bisa dilindungi program BPJS Ketenagakerjaan.

“Saat ini di lingkungan masjid itu kan banyak, ada penarik becak, tukang ojek dan lainnya. Semuanya memiliki risiko dan ketika terjadi sesuatu muaranya akan kepada kami [pemerintahan],” lanjut dia.

Untu itu dia berharap semua kelompok BPU bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Untuk mendukung upaya itu, pihaknya akan mengajak para pelaku usaha di lingkungan Kecamatan Banjarsari untuk memiliki peran membantu masyarakat di sekitar lokasi usahanya.

Hal itu bisa dijalankan sebagai salah satu program tanggung jawab sosial di lingkungan sekitarnya.

“Jadi ke depan kami akan mengarah ke sana. Nanti lurah akan mengumpulkan potensi yang ada di wilayahnya untuk menggerakkan itu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya