Bisnis
Senin, 4 Maret 2024 - 20:41 WIB

BNI Bagikan Dividen Senilai Rp10,45 Triliun, Sumbang Kas Negara Rp6,27 Triliun

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.(Istimewa)

Solopos.com, SOLO— PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023. Dari RUPS tersebut, telah disetujui pembagian dividen sebesar 50% dari laba bersih Tahun Buku 2023, dengan nilai total Rp10,45 triliun.

Nilai pembagian dividen tersebut naik 42,76% dari total dividen tahun buku 2022 senilai Rp7,32 triliun. Dengan begitu nilai dividen per lembar saham ditetapkan Rp280,49.

Advertisement

Perseroan juga akan menyetorkan dividen sebesar Rp6,27 triliun ke rekening Kas Umum Negara, dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah sebesar 60%.

Adapun, porsi 50% lainnya dari laba bersih perseroan atau senilai Rp10,45 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI Group ke depan.

Advertisement

Adapun, porsi 50% lainnya dari laba bersih perseroan atau senilai Rp10,45 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI Group ke depan.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dalam Presss Conference RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 yang juga digelar secara daring, Senin (4/3/2024), menyampaikan kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 50% di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membukukan kinerja positif. Capaian laba bersih di 2023 senilai Rp20,9 triliun.

Perseroan juga berhasil mengelola rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat, yakni mencapai 22% di Desember 2023. Dengan begitu perseoran memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar, sambil tetap memenuhi kebutuhan bisnis dan investasi BNI Group.

Advertisement

Namun perseroan tetap konsisten dan disiplin menjalankan program transformasi selama tiga tahun terakhir. Langkah strategis tersebut telah menjadi turning point yang semakin memperkuat fondasi bisnis BNI.

Pihaknya menyampaikan jika perseroan berkomitmen dan berupaya disiplin untuk terus melanjutkan program transformasi agar semakin berdampak positif pada kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional dan profitabilitas perusahaan. Peningkatan profitabilitas akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen corporate, UMKM, dan consumer, sehingga kualitas aset berada dalam kondisi yang sehat dalam jangka panjang.

Melalui berbagai inovasi digital, perseroan tersebut juga terus mendorong peningkatan produktivitas bisnis, efisiensi operasional serta kontribusi perusahaan anak. Manajemen juga proaktif mendorong berbagai program peningkatan kapabilitas SDM dan optimalisasi teknologi.

Advertisement

“Kinerja positif pada 2023 menandakan keberhasilan program transformasi kami di BNI. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat fondasi bisnis dengan konsisten mendorong penguatan model bisnis dan penerapan budaya perusahaan,” jelas dia.

Dijelaskan jika kredit sepanjang tahun 2023 tumbuh sebesar 7,6% Year on Year (YoY), mencapai Rp695 triliun. Capaian itu didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta maupun BUMN, kredit konsumen, dan Perusahaan Anak.

Kontribusi Perusahaan Anak tersebut didukung oleh penguatan kinerja yang berkelanjutan seiring dengan transformasi Perusahaan Anak yang sedang berlangsung seperti di BNI Finance dan hibank.

Advertisement

“Berdasarkan sektor ekonomi, seluruh sektor secara umum tumbuh positif dengan kontributor terbesar antara lain dari sektor perdagangan, industri manufaktur, energi, dan jasa dunia usaha,” kata dia.

Lebih lanjut, Royke menyatakan jika perseroan terus memperkuat inovasi digital dengan terus memperkuat digitalisasi pada proses bisnis, serta pengembangan platform transaction banking yang lebih advanced. Perseroan juga proaktif meningkatkan keamanan data dan perlindungan privasi nasabah dari kejahatan siber, sehingga memungkinkan BNI untuk memiliki value proposition dan customer engagement yang unggul.

Di samping itu, Royke menjelaskan, sebagai bentuk komitmen terhadap implementasi prinsip ESG, perseroan telah melakukan upaya-upaya seperti penetapan framework dan roadmap ESG untuk jangka pendek, menengah dan panjang, dengan target Net Zero Emission (NZE) Operasional pada tahun 2028 dan NZE Pembiayaan pada tahun 2060.

Dikatakan jika perseroan juga melaksanakan analisis risiko terkait iklim terhadap aktivitas pembiayaan untuk sektor-sektor dengan emisi tinggi, peningkatan pembiayaan ke sektor ramah lingkungan, dan melakukan inventarisasi data emisi. Untuk pelaksanaan yang lebih optimal, perseroan tengah mempersiapkan infrastruktur manajemen data emisi sebagai alat untuk menghitung dan memantau emisi gas rumah kaca (GRK) Perseroan.

“Keberhasilan BNI dalam mempertahankan rating A dari MSCI merupakan salah satu bukti komitmen BNI untuk terus meningkatkan implementasi ESG dalam seluruh aspek operasional bank,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif