SOLOPOS.COM - Ilustrasi properti tanah dan rumah. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO – Ketua REI Soloraya, Maharani, mengatakan menjelang pemilu dan tahun politik, harga rumah di Soloraya berpotensi meningkat. Ia menjelaskan, Boyolali menjadi lokasi yang berpotensi mengalami kenaikan harga rumah di Soloraya.

Saat ditemui Solopos.com, Selasa (17/10/2023), Maharani menjelaskan adanya pemilu disambut dengan baik oleh pebisnis termasuk yang menggeluti bisnis properti. “Tahun politik itu memang akan disambut baik sama pengusaha, karena ekonomi kemudian bertumbuh. Termasuk yang bergerak di bidang properti, karena ekonomi naik, daya beli masyarakat juga bertambah, apalagi kini perumahan kan juga terus tumbuh di Soloraya,” ujarnya.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Ia melanjutkan, perumahan di Soloraya berpotensi berkembang pesat di tahun politik, hal ini berimbas dengan harga yang semakin bersaing. Maharani juga menyebut, Boyolali menjadi daerah dengan potensi perkembangan bisnis properti yang besar di Soloraya. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari posisi Boyolali yang strategis.

“Harga rumah di Soloraya tentunya akan bersaing, tergantung dari jenis perumahannya seperti apa. Tapi yang kemungkinan paling berkembang itu yang di Kabupaten Boyolali, karena letaknya kan itu di segitiga emas, dekat dengan pintu jalan tol. Jadi kalau dari Jogja menuju Solo, Solo menuju Semarang, Jakarta menuju Solo semuanya lewat Boyolali, jadi memang potensi terbesarnya di sana,” kata dia.

Sedangkan menurut pengamat ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Bhimo Rizky Samudro, pertumbuhan ekonomi menjelang pemilu tidak lepas dari meningkatnya konsumsi domestik. Selain itu ada perkembangan aktivitas dari para calon legislatif (caleg) juga menjadi alasan peningkatan ekonomi.

“Menjelang pemilu itu selalu banyak event atau kegiatan yang dilakukan caleg, mulai dari sosialisasi, kampanye atau bahkan memberikan bantuan, ini yang membuat pergerakan ekonomi bisa bergerak lebih cepat menjelang pemilu. Apalagi pemilu ini merupakan momentum tahunan yang banyak menggerakkan konsumsi masyarakat,” jelasnya.

Faktor konsumsi yang dilakukan oleh caleg tersebut, menurut Bhimo juga akan memengaruhi masyarakat. Karena menjelang pemilu, Bhimo menilai adanya tren konsumsi tersebut memengaruhi masyarakat untuk ikut berbelanja. “Yang jelas pastinya para caleg akan membutuhkan peralatan dan material yang menggerakkan jual beli barang dan jasa. Masyarakat juga akhirnya mengikuti tren ini karena terpengaruh konsumsi yang dilakukan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya