Bisnis
Senin, 22 Januari 2024 - 00:04 WIB

Bisnis Paylater Menanjak pada 2023, Gesekan Kartu Kredit Bank Tetap Tinggi

Arlina Laras  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Paylater. (Istimewa).

Solopos.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp34,37 triliun per November 2023. Nilai transaksi tersebut naik 15,42% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp29,77 triliun.

Secara terperinci, nilai transaksi kartu kredit tersebut terbagi menjadi dua komponen, yakni nilai transaksi tunai dan nilai transaksi belanja, yang masing-masing di dalamnya terdapat komponen domestik dan internasional.

Advertisement

Hal ini seakan membuktikan bahwa bisnis kartu kredit masih terus bertumbuh di tengah gempuran ragam produk keuangan inovatif seperti beli sekarang bayar nanti atau paylater.

Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1/2024) nilai transaksi tunai kartu kredit didominasi oleh komponen nilai transaksi belanja yang mencapai Rp33,8 triliun.

Advertisement

Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1/2024) nilai transaksi tunai kartu kredit didominasi oleh komponen nilai transaksi belanja yang mencapai Rp33,8 triliun.

Sisanya, yakni Rp566 miliar merupakan nilai transaksi tunai pada November 2023.

Kenaikan tidak hanya tidak terjadi nilai transaksi, melainkan juga pada volume transaksi kartu kredit yang ikut tumbuh 12,48% secara tahunan. Volume tersebut naik menjadi 33,98 juta transaksi, dari yang sebelumnya 30,21 juta transaksi.

Advertisement

Kemudian dari sisi jumlah kartu kredit, BI mencatat peningkatan jumlah kartu kredit mencapai 17,87 juta unit pada November 2023 dari sebelumnya tercatat 17,05 juta unit kartu kredit pada posisi November tahun lalu.

Sejumlah perbankan pun mencatatkan perkembangan bisnis kartu kredit yang pesat tahun lalu. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya yang menilai kartu kredit masih menjadi salah satu alat pembayaran andalan nasabah BCA.

Tercatat, hingga September 2023, jumlah kartu kredit BCA mencapai 4,5 juta kartu atau meningkat 7% secara tahunan. Nilai transaksi kartu kredit BCA juga masih membukukan pertumbuhan positif yakni sebesar Rp78,5 triliun, atau meningkat signifikan 34% YoY.

Advertisement

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut pihaknya secara konsisten memberikan nilai tambah kepada nasabah kartu kredit dengan menghadirkan beragam promo menarik di berbagai segmen kebutuhan nasabah.

“Kami berharap bisnis kartu kredit masih akan terus tumbuh ke depannya,” katanya pada Bisnis yang dikutip Sabtu (20/1/2024).

General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang juga menyampaikan jumlah pengguna kartu kredit BNI hampir menyentuh 2 juta, dengan nilai transaksi tumbuh di kisaran 20% secara tahunan.

Advertisement

Pada saat dihubungi terpisah, Department Head of Premium Partnership BNI Card Business Prilyanti Maulydia menyebut salah satu fokus BNI saat ini menyasar anak muda, sehingga perbankan terus menawarkan solusi yang sesuai kebutuhan dan tren yang ada.

“Banyak generasi muda yang apply enggak mau ribet. Jadi, kita [BNI] semuanya melalui digital akuisisi, kecepatan approval [kartu kredit] itu menjadi inovasi kita,” ujarnya pada Bisnis beberapa waktu lalu, (18/12/2023).

Di sisi lain, Maudy menilai kartu kredit kian bertumbuh seiring dengan bangkitnya tren perjalanan pascapandemi yaitu aktivitas traveling. BNI pun menangkap peluang dan menyediakan solusi travel terbaik untuk Pemegang Kartu Kredit BNI berupa promo dan event seputar traveling.

Hal serupa juga disampaikan Unsecured Business Head Bank Danamon Tresia Sarumpaet yang mengatakan sebagai penerbit kartu kredit, pihaknya terus menjalankan aksi strategis dalam mengikuti kebutuhan yang ada di pasar.

“Menurut kami, kartu kredit sudah jadi jawaban ya. Kami sudah ada Kartu Kredit Danamon GRAB dan Kredit Tanpa Agunan [KTA], di mana orang bisa memiliki limit yang besar,” ujarnya beberapa pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, Bank Danamon gencar menyasar segmen anak muda, lantaran berdasarkan riset yang dilakukan IDN Research Institute bertajuk Indonesia Millennial and Gen Z Report 2022, dikatakan dalam pola transaksi Milenial dan Gen Z ditunjukkan hampir 60% dari mereka memiliki pengeluaran bulanan rata-rata di Rp4 juta.

Tak hanya itu, terjadi peningkatan kebutuhan dalam memenuhi lifestyle di mana top category transaksi kartu kredit, yaitu fesyen, personal care, dan toys & hobby.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Gesekan Kartu Kredit Bank Tak Pudar saat Bisnis Paylater Menanjak 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif