Bisnis
Kamis, 29 Juni 2023 - 17:52 WIB

Bisnis Mi Ayam: Omzet Menjanjikan Tapi Penuh Persaingan

Fairuz Zahra Wijaya  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mi ayam. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Mi ayam merupakan makanan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Oleh sebab itu, hampir semua orang di Tanah Air menyukainya. Harganya yang bersahabat pun membuat masyarakat sering membelinya.

Kegemaran masyarakat mengonsumsi mi ayam ternyata bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Meski tak bisa dipungkiri, persaingan bisnis akan tetap ada, melihat penjual mi ayam sudah banyak di mana-mana. Namun siapa sangka, omzet penjualan mi ayam bisa membantu ekonomi dan keperluan sehari-hari.

Advertisement

Salah satunya pada warung mi yang ada di Solo, yaitu Mi Kalia. Pemilik atau pendiri Mi Kalia, Fauzia Rizqi Amalia, mengatakan bahwa dalam sehari mereka bisa menjual hingga ratusan mangkok mi. Namun tingkat penjualan akan berbeda pada momen-momen tertentu.

“Omzet akan berbeda-beda, misalnya saat momen puasa berbeda atau saat momen mahasiswa sedang libur pun berbeda. Tetapi yang paling penting kita konsisten untuk terus meningkatkan jumlah pembeli yang datang ke sini,” jelas perempuan yang akrab disapa Lia itu saat diwawancari Solopos, Senin (12/6/2023).

Bukan hanya menjual mi ayam, warung Mi Kalia juga menjual varian menu lainnya seperti pangsit kuah, mi pedas Singapura, dan masih banyak lagi. Mi pedas Singapura merupakan salah satu varian mi modern, berbeda dengan mi ayam yang sudah ada dan dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama.

Advertisement

Selain Mi Kalia, terdapat mi ayam lainnya yang terbilang cukup ramai di Kota Solo, yaitu Mi Subur. Mi Subur telah berdiri sejak tahun 1998 dan kini sudah turun dan dijalankan oleh generasi kedua. Awalnya warung Mi Subur dibuat hanya sebagai penghasilan coba-coba dan ternyata bisa berdiri hingga sekarang.

Erna Kusuma selaku owner dari Mi Subur mengatakan bahwa dalam sehari mereka bisa menjual kurang lebih hingga 100 porsi. Namun bisnis tetaplah bisnis, akan ada kenaikan dan penurunan dari segi penghasilan. Mereka memiliki kendala, khususnya saat pandemi Covid-19 terjadi.

Bisnis mi ayam Erna sempat menurun karena adanya pemberlakukan work from home (WFH) di mana pemerintah menyuruh masyarakat untuk beraktivitas di rumah dan pemberlakukan jaga jarak.

Advertisement

“Waktu [pandemi] Covid-19 kendala yang kita alami itu omzet berkurang, dan adanya Satpol PP karena harus jaga jarak, Tidak boleh berkerumun dan harus tutup jam tujuh malam,” ucap Erna menjawab pertanyaan Solopos, Senin (12/6/2023).

Erna mengaku saat pandemi Covid-19, penjualan Mi Subur turun sekitar 30% sehingga ia harus melakukan pemasaran melalui media sosial. Namun kini, penjualannya sudah kembali normal dan tetap ramai seperti biasanya.

Meski sudah ramai dan mudah ditemukan di mana-mana, mi ayam tetap bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dengan mempertimbangkan banyaknya masyarakat Tanah Air yang menggemari karya kuliner satu ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif