SOLOPOS.COM - Sejumlah orang mengunjungi toko Herbamart40 milik CV Arbain Jaya Mandiri di Jl. Letjen Sutoyo No.185, Mojosongo, Jebres, Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO— Perjalanan panjang harus dilalui CV Arbain Jaya Mandiri, salah satu produsen madu asal Solo, untuk mengembangkan bisnisnya. Dari awalnya pernah ditolak pasar, madu Arbain kini jadi kepercayaan konsumen.

Pendiri sekaligus Direktur Utama CV Arbain Jaya Mandiri, Sukarna,mengatakan butuh waktu lama untuk membuat bisnisnya menjadi penguasa bisnis madu dan herbal Solo dan sekitarnya. Tak kurang butuh waktu 10 tahun untuk mewujudkan itu.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dia menjelaskan usahanya sudah didirikan sejak 2002 lalu. Berawal dari niatnya ingin berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat, dia kemudian memproduksi madu.“Ditambah bahwa madu itu rekomendasi dari Alquran dan sunnah,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (24/11/2023).

Direktur Utama CV Arbain Jaya Mandiri, Sukarna. (Tangkapan Layar Youtube)
Direktur Utama CV Arbain Jaya Mandiri, Sukarna. (Tangkapan Layar Youtube)

Selain itu, dia melihat madu punya kelebihan lain, yaitu mudah disimpan lantaran tidak mudah basi. Harga madu juga cenderung naik dari waktu ke waktusehingga menurutnya bisnis madu minim potensi merugi.

Atas alasan tersebut, Karna kemudian terpikir untuk membuka bisnis madu. Awalnya dia hanya mengambil satu jerigen madu untuk kemudian dijual secara ecer ke toko-toko. Ketika itu, dia bercerita banyak yang menolak madu produksinya.

“Karena kan mungkin belum terkenal, toko dan apotek khawatir nanti jangan-jangan tidak laku,” ujar Karna.

Dia terus berusaha melakukan edukasi pentingnnya madu untuk kesehatan, seiring itu pula produknya mulai dilirik.Setelah madu Arbain laku di pasaran, Karna mengembangkan usaha dengan mengeluarkan beberapa produk herbal seperti jintan hitam dan zaitun.

Tidak hanya itu, kini dirinya juga merambah produk kosmetik. Dia menilai minat masyarakat terhadap kosmetik saat ini cukup menjanjikan. Secara khusus dia juga memiliki tenaga apoteker yang memiliki kompetensi di bidang kosmetik. Melalui keluaran produk tersebut, semakin menambah kepercayaan masyarakat.

“Bahkan apotek yang dulu menolak sekarang minta, karena animo masyarakat ke Arbain bagus. Tidak ada yang pernah komplain, mereka merasakan manfaatnya, akhirnya repeat ordernya baik,” ungkap dia.

Puncaknya sepuluh tahun setelah didirikan, Karna mengklaim madu Arbain menjadi penguasa pasar di Soloraya. Tidak puas sampai di situ, dia kemudian membidik pasar baru di kota-kota besar seperti Yogyakarta dan Bandung. “Sekarang kalau pemasaran sudah nasional,” kata Karna.

Dia mengatakan produk yang dihasilkan saat ini sudah dapat izin dari BPOM dan memiliki sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOK MUI) untuk menjamin kehalalannya.

Strategi Pemasaran

Sejumlah produk madu dan herbal keluaran CV Arbain Jaya Mandiri. (Istimewa)

Awalnya Karna memasarkan produknya dari pintu ke pintu dan mengandalkan relasi pertemanan. Terkadang dia juga mendatangi acara pengajian nasional untuk membuka lapak di situ.

Dia mengatakan mulanya masih kesulitan memasarkan produk secara online. Karna lalu berusaha mempelajari teknologi digital dengan mengikuti sejumlah pelatihan untuk mengembangkan usahanya.

Karna juga mulai merekrut karyawan yang secara khusus bertugas untuk mengoptimalkan pemasaran digital dengan menggunakan infrastruktur digital. Salah satunya, dia mengaku menggunakan Mysooltan (kini Indibiz) yang merupakan produk dari Telkom untuk membantu mengembangkan bisnisnya.

Indibiz merupakan sebuah platform untuk para pelaku UMKM agar bisa melihat, membeli, dan berlangganan berbagai produk konektivitas dari Telkom.Ini juga merupakan solusi digital yang ditawarkan oleh Telkom Indonesia guna membantu mengembangkan bisnis miliknya.

Layanan Indibiz termasuk menyediakan akses Internet yang cepat dan andal bagi usaha kecil dan menengah.Dengan menggunakan layanan Indibiz, usaha kecil dan menengah dapat menunjang kegiatan usahanya dengan koneksi Internet yang stabil dan berkualitas.

Selain itu, layanan Indibiz dirancang agar tetap terjangkau bagi usaha kecil dan menengah tanpa membebani biaya operasional.

“Dari Mysooltan dan Indibiz ya membantu, ada peningkatan penjualan. Kalau Mysooltan kan mempermudah transaksi. Telkom juga membantu dalam pameran-pameran,” urai Karna.

Saat ini, dirinya membuka dua toko di Solo yang bernama Herbamart40 beralamat di Jl. Letjen Sutoyo No.185, Mojosongo, Jebres, dan satu lagi yakni Alief Herba Solo Grosir beralamat di Jl. Dr. Rajiman No.632B, Pajang, Laweyan.Dia menambahkan ke depan akan terus berkomitmen menghasilkan produk berkualitas tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan konsumen.

Sementara itu, Vice President Enterprise Business orchestration (VP EBO) Telkom, Iwan Rusdarmono, secara terpisah mengatakan Indibiz yang menyediakan berbagai solusi digital bagi UMKM kini makin mudah diakses. Dia menjelaskan akses Indibiz bisa melalui berbagai macam channel, baik dari digital maupun konvensional.

“Akses digital melalui media sosialresmiIndibiz, website indibiz.co.id, dan aplikasi myindibiz. Sedangkan channel fisik [offline] melalui Telkom Representative Office, partnership channel, agen, account manager,dan lain-lain,” terang Iwan.

UMKM yang tertarik bergabung menjadi bagian ekosistem digital TelkomGroup bisa menyimak panduan tentang layanan dan penawaran layanan Indibiz dan produk lainnya di websiteIndibiz. Iwan berharap makin banyak UMKM yang bergabung dengan Indibiz untuk membawa bisnis UMKM Indonesia lebih efisien dan berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya