SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA -- Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di bisnis kartu kredit perbankan terus merangkak naik. Hal ini menandakan pemilik kartu kredit makin tak tertib membayar cicilannya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip Bisnis.com, Kamis (3/9/2020), menunjukkan terjadi peningkatan rasio kredit bermasalah pada kartu kredit.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Nilai transaksi kartu kredit pada Juni 2020 turun menjadi Rp72,84 triliun dengan nilai NPL Rp2,65 miliar. Artinya, rasio kredit bermasalah berada di level 3,63 persen.

Viral Orang Tua Jawa Lahirkan Anak Kembar Albino di Wonogiri, Ternyata Ini Penyebabnya

Nilai NPL kartu kredit pada Juni 2020 tersebut meningkat 16,03 persen dibandingkan Mei 2020 atau naik 28,28 persen dibandingkan Juni 2018. Bahkan, nilai NPL pada Juni 2020 menjadi yang paling tinggi sepanjang tahun 2020.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Moch Amin Nurdin, mengatakan perubahan pola transaksi keuangan nasabah saat ini memengaruhi bisnis kartu kredit. Kini mereka lebih banyak menggunakan fasilitas pinjaman online.

Fenomena itu ditambah dengan sepinya ekonomi sehingga nilai transaksi juga menurun. Dalam kondisi tersebut, permintaan kartu kredit pun tidak ada.

ASN Karanganyar Tak Pakai Masker? Siap-Siap Difoto dan Dilaporkan!

Nasabah Kesulitan Membayar

Apalagi, beberapa pengusaha menjadikan kartu kredit sebagai modal kerja. Saat ini usaha-usaha tersebut terdampak pandemi sehingga pertumbuhan sales kartu kredit juga menurun.

Menurutnya, kredit bermasalah kartu kredit yang meningkat disebabkan pandemi Covid-19 dan kondisi bisnis yang membuat nasabah kesulitan untuk membayar.

Meskipun ada kebijakan penurunan bunga dan minimal pembayaran di beberapa bank juga turun, tidak serta merta meningkatkan kemampuan bayar nasabah.

Avanza Seruduk Tiang Listrik Usai Tabrakan dengan Vespa di Solo, Begini Kronologinya

"Nasabah tidak menjadikan pembayaran kartu kredit sebagai prioritas pengeluaran saat ini sehingga NPL kartu kredit naik," kata dia kepada Bisnis.com, Rabu (2/9/2020).

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menilai bisnis kartu kredit turun sejak awal pandemi berlangsung yakni Maret 2020.

Sejak saat itu, secara bulanan, sales bisnis perbankan ini terus menurun hingga terkontraksi 12,19 persen pada Juni 2020 dibandingkan Juni 2019. Penyebab umum penurunan tersebut ialah penurunan daya beli masyarakat. "Akibat adanya pandemi, sektor kredit mengalami tekanan, termasuk dari kredit melalui kartu kredit," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya