SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Tren bisnis sektor properti di Soloraya, terutama di kawasan satelit Kota Solo, terus meningkat dan diyakini kian prospektif pada 2023. Peningkatan itu tergambar dalam angka penjualan rumah komersial dari 197 unit pada 2021 menjadi 281 unit pada 2022 atau sebesar 30 persen pada akhir 2022.

Industri properti menjadi salah satu sektor bisnis yang diandalkan untuk percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kian terkendalinya pandemi Covid-19 telah mendorong pertumbuhan perekonomian yang berimplikasi pada sektor industri properti di Soloraya. Para pengembang properti kompak optimistis bisnis properti cerah dan prospektif pada tahun ini.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Berdasarkan data Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Soloraya, sektor rumah komersial mulai bangkit pada 2022. Jumlah rumah komersial yang terjual meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni dari 197 unit menjadi 281 unit.

“Menariknya, justru penjualan komersial meningkat sekitar 30 persen. Ini membuktikan sektor properti kembali cemerlang dan berprospek cerah pada 2023,” kata Ketua Apersi Soloraya, Samari, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (16/1/2023).

Menurut Samari, para pengembangan perumahan mengincar kawasan satelit Kota Solo untuk melakukan ekspansi lahan baru. Mereka berani menyiapkan dana modal yang relatif besar untuk akuisisi lahan di kawasan-kawasan potensial yang menawarkan potensi dan peluang bisnis besar.

Rasa optimisme itu tergambarkan juga di sektor perumahan subsidi yang menjadi program pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Total 3.466 unit rumah subsidi siap dipasarkan oleh para pengembang sepanjang 2023.

Sebagian rumah subsidi telah dibangun dan siap dihuni. Sedangkan, sebagian lainnya masih dalam tahap proses administrasi pembebasan lahan.

“Para developer perumahan memilih menggeber penjualan hunian pada awal 2023. Pembangunan konstruksi rumah subsidi juga digenjot mulai awal tahun. Jangan sampai saat tahun politik baru digeber. Para developer optimis sektor bisnis properti kian cerah,” kata dia.

Selain pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, rasa optimisme pengembang perumahan tak lepas dari sokongan para stakeholder seperti pemerintah daerah serta lembaga perbankan dan keuangan. Hal ini ditambah masifnya pengembangan infrastruktur yang terintegrasi di Solo dan sekitarnya.

Anggota Paguyuban Developer Soloraya, Harinto, mengatakan segmen market rumah komersial adalah para pekerja kantoran atau pelaku usaha yang sehari-hari beraktivitas di Kota Solo. Menurutnya, lokasi ekspansi hunian komersial tak jauh dari Kota Solo seperti Colomadu di Karanganyar atau Kartasura dan Baki di Sukoharjo.

Tingginya harga tanah di kawasan satelit Kota Solo ikut mengerek harga penjualan rumah komersial. “Jika bicara rumah komersial sangat tergantung pada harga tanah karena lokasinya memang tak jauh dari Solo. Di Colomadu, Karanganyar atau Kartasura, Sukoharjo, harga tanahnya sudah cukup tinggi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya