Bisnis
Rabu, 28 Juni 2023 - 08:48 WIB

Bisnis Fintech P2P Lending di Jateng dan DIY Tumbuh 57,22 Persen

Gigih Windar Pratama  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi fintech. (Freepik)

Solopos.com, JOGJA — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)|, Sumarjono menyebut fintech peer to peer lending di Jawa Tengah dan Yogyakarta tumbuh sebesar 57,22 persen dan 80,36 persen secara year on year (yoy).

Sumarjono, dalam acara OJK Journalist Class Angkatan 6 di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, mengatakan, secara nominal, kredit fintech peer to peer lending mencapai Rp42 triliun di Jawa Tengah dan Rp7 triliun di DIY.

Advertisement

“Terdapat 102 fintech yang telah berizin dan terdaftar per 9 Maret 2023. Di Jawa Tengah, kredit fintech telah mencapai Rp42 triliun dengan pertumbuhan 57,22 persen secara yoy. Sedangkan di DIY kredit fintech mencapai Rp7,34 miliar dengan pertumbuhan 80,36 persen secara yoy,”  kata dia Senin (26/6/2023).

Selain itu, Sumarjono juga menjelaskan perusahaan pembiayaan di Jawa Tengah masih terkontraksi -2,62 persen akibat piutang di Jepara.

“Pertumbuhan pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) di Jawa Tengah masih terkontraksi -2,62% (yoy), dengan NPF terjaga di 2,28% (yoy), Kondisi ini akibat piutang salah satu perusahan pembiayaan yang mengerjakan PLTU di Jepara, d imana piutangnya akan selalu turun bila tidak mendapat kontrak baru,” tambahnya.

Advertisement

Sedangkan di DIY, Sumarjono mengatakan PP tumbuh 8,79 persen dengan jumlah kontrak mencapai 1.403.772 unit.

“Kalau  PP di Yogyakarta tumbuh 8,97 persen dengan NPF yang masih terjaga sebesar 2,01 persen. Mayoritas adalah pembiayaan multiguna dengan nominal Rp2,508 miliar,” tambahnya.

Sedangkan secara umum,  Sumarjono mengatakan kredit perbankan di Jateng dan DIY tumbuh 7,39 persen dan 8,62 persen secara yoy.

Advertisement

“Pada posisi Mei 2023, kinerja pertumbuhan aset, DPK dan Kredit perbankan di Jawa Tengah masih terjaga masing-masing sebesar 7,74 persen, 5,70 persen, dan 7,39 persen (yoy). Sedangkan untuk Jogja, kinerja pertumbuhan aset, DPK dan Kredit perbankan juga masih terjaga masing-masing sebesar 4,68 persen, 4,23 persen, dan 8,62 persen (yoy),” tambahnya. 

Ia mengatakan perekonomian di Jateng dan Jogja juga tumbuh 5,04 persen dan 5,31 persen. Angka ini ditopang oleh beberapa sektor usaha yang juga tumbuh pascapandemi.

“Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04 persen dan 5,31 persen secara yoy. Untuk di Jateng, pertumbuhan ekonomi didukung sektor industri pengolahan makanan dan minuman yang tumbuh 17,45 persen secara yoy. Sedangkan di Jogja, penyediaan transportasi dan pergudangan mencapai 11,45 persen secara yoy,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif